Go Forth and Set the World on Fire!

Go Forth and Set the World on Fire”, dalam Bahasa Latin, jargon ini juga sering disebut “Ite Inflammate Omnia!”. Dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan “Pergi! dan Kobarkanlah Dunia!” Kendati berdasarkan kisah Ignatius dan Primi Patres sudah sangatlah jelas bahwa kobarkanlah dunia selalu mengandung “perutusan bersama” dalam misi Allah (missio Dei) dan perjuangan menyebarkan kebaikan, menarik perhatian mengendapkan dan merefleksikan jargon ini dalam keseluruhan kerangka formasi dan tentunya dalam kaitannya dengan segala pembaharuan hidup (reformatio vitae) setiap insan Latihan Rohani. Mengawali uraian tema ini, pertanyaannya bagi kita “akankah menjadi api yang mengobarkan kita pilih, ataukah api yang menghanguskan?”.

“Api” St. Ignatius dan Primi Patres:

“Api” itu ini berasal dari semangat yang dihidupi oleh Ignatius Loyola, pendiri Serikat Jesus bersama Primi Patres (Fransiskus Xaverius, Petrus Faber, Diego Laínez, Alfonso Salmerón, Simon Rodrigues, Nicolao Bobadilla, Paschase Broët, Juan de Codure, Claude Jay). Para Primi Patres ini hidup sesuai dengan api semangat itu, terwujud dalam disponibilitas mereka dalam mengerjakan misi sesuai dengan peran mereka masing-masing. Mereka pergi ke berbagai penjuru dunia untuk mengobarkan api semangat, cinta-kasih, harapan, keadilan, perambatan iman, kebaikan bersama dan komitmen mereka dalam mengabdi kepada Tuhan dan sesama. Mereka menjadi contoh bagaimana seseorang bisa menyala dalam perutusan yang membawa perubahan positif dan dampak yang mendalam di mana pun mereka berada.

Mereka tidak hanya mengajak untuk beraksi tetapi juga untuk menjalankan perutusan dalam semangat kebersamaan, seperti yang ditunjukkan dalam kehidupan komunitas dan pelayanan mereka. Ignatius dan Primi Patres dikenal karena pendekatan mereka yang penuh semangat dalam menjalankan misi mereka. Mereka menganggap misi sebagai panggilan untuk “mengobarkan” dunia dengan cinta-kasih, keadilan, dan kebenaran, dengan semangat kebersamaan serta bela-rasa.

Mengobarkan dunia juga mengandung aspek reflektif dan introspektif. Hal ini mengundang setiap pribadi untuk merefleksikan kehidupan mereka sendiri dan melakukan pembaharuan yang diperlukan secara terus menerus. Dalam konteks Formasi MAGIS, kita semua diharapkan untuk tidak hanya mempengaruhi dunia luar, tetapi juga untuk memulai perubahan dari dalam diri mereka sendiri. Pembaharuan hidup ini mencakup pengembangan nilai-nilai seperti keadilan, kerendahan hati, pengorbanan, dan pelayanan yang berfokus pada kebutuhan orang lain. Untuk merawat kobaran api ini diperlukan formasi terus-menerus (on-going formation) karena kita ditempa untuk menjadi pembelajar sepanjang-hayat.

Dua dimensi “Api” dalam Tegangan

Kendati sudah jelas di kepala bahwa “api” yang dimaksud mengarah pada perjuangan mengobarkan api kebaikan, tetapi kenyataanya manusia selalu hidup dalam tegangan (tension) di tengah situasi yang selalu situasional. Pertanyaan reflektif “Akankah menjadi api yang mengobarkan atau yang menghanguskan?” mengundang kita berefleksi lebih mendalam tentang bagaimana kita selain terus belajar berdiskresi (discretio). Kita juga akan mengambil pilihan (electio) dan mengalami penegasan (confirmatio) dalam membawa pengaruh atau perubahan dalam hidup kita di sekitar kita. Dalam perjalannya jauh ke depan, kita selalu berada dalam tegangan karena pada dasarnya kita adalah manusia dalam tegangan (man/woman in tension). Tegangan itu nyata di antara pilihan dalam menggunakan api itu, antara mengobarkan atau menghanguskan.

Api yang Mengobarkan:

  • Menggambarkan semangat yang membangkitkan, menginspirasi, dan membawa kehidupan baru.
  • Fokus pada menciptakan dampak positif, membawa kehangatan dan cahaya yang memotivasi orang lain untuk tumbuh dan berkembang.
  • Ini adalah api yang menyala untuk kebaikan, membakar semangat untuk perubahan positif, dan menyebarkan cinta dan kebaikan di dunia.

Api yang Menghanguskan:

  • Menggambarkan dampak yang merusak, memusnahkan, dan menghabiskan.
  • Ini adalah sisi negatif dari semangat, di mana ambisi, keras kepala atau tindakan dapat merugikan orang lain atau lingkungan.
  • Api ini bisa berarti kehancuran yang tidak terkontrol dan menimbulkan kerugian besar bagi banyak orang.

Kobarkanlah Api Cinta & Rahmat-Nya

Pada akhirnya, seperti sebagaimana Ignatius alami di La Storta, “Kita mohon supaya ditempatkan di samping-Nya” dalam perjuangan-Nya memikul salib di dunia “mengobarkan api cinta dan rahmat-Nya”. Itulah kobaran api yang Ignatius pilih dan tegaskan. Allah kita adalah Allah yang terus bekerja-keras (laboring Christ). Kita akan menjalankan peran dan misi kita dalam kehidupan ke depan, turut serta berjuang bersama Kristus untuk terus bertindak apa yang mendekatkan kita untuk semakin menyerupainya (Imitatio Christi). Apakah “api” Latihan Rohani akan menjadi sumber inspirasi atau sebaliknya, perlu adanya perjuangan untuk merawat dan mengobarkan “‘api’ cinta dan rahmat-Nya” yang katanya sudah cukup itu bagiku (LR 234). Dengan ini, diharapkan kita mampu mengalami perubahan dimulai dari diri-pribadi hingga lebih meluas bagi semakin banyak orang, sesama dan segenap alam-ciptaan. AMDG.

Referensi:

O’Malley, John W. The First Jesuits, Harvard: the President and Fellows of Harvard College, 1993.

Coleman, Gerarld. Walking with Inigo, Anand: Gujarat Sahitya Prakash, 2001.

Banchoff, Thomas dan Casanova, José. The Jesuits and Globalization: Historical Legacies and Contemporary Challenges, Georgetown: Georgetown University Press, 2016.

Manney, Jim. Go Set the World on Fire,  https://www.ignatianspirituality.com/go-set-the-world-on-fire/ (diakses pkl 20:00 WIB pada tanggal 1 Juni 2024).


A A Ferry Setiawan

Ferry adalah seorang skolastik Jesuit yang sekarang berkomunitas di Kolese Hermanum. Saat ini, Ferry bertugas sebagai pendamping di Magis Jakarta Formasi 2023. Sehari-hari, banyak waktu Ferry habiskan untuk membaca, menikmati musik jazz & menikmati pertandingan NBA.

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *