BERTUKAR PENGALAMAN, BERTUKAR KEKUATAN

JCAP Youth Ministers 2022

Pada tanggal 20 sampai 24 November 2022, Yogyakarta menjadi tempat pertemuan JCAP (Jesuit Conference Asia Pacific) Youth Ministers setelah pertemuan sebelumnya di Macau pada tahun 2019. Pertemuan ini diselenggarakan tiap dua tahun, tetapi karena pandemi pertemuan secara langsung tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana. Meskipun demikian, pertemuan rutin secara daring tetap dapat dilakukan, hingga pada tahun ini pertemuan langsung atau luring diadakan dengan Indonesia menjadi tuan rumahnya.

Tujuan dari pertemuan JCAP Youth Ministers ini adalah untuk menguatkan jaringan pelayanan orang muda, serta memberikan pelayanan yang lebih baik bagi orang muda Katolik, khususnya di negara-negara Asia Pasifik. Pada pertemuan ini masing-masing perwakilan dari negara menceritakan kegiatan orang muda, baik MAGIS maupun kegiatan kelompok orang muda lainnya, yang berdasarkan Spiritualitas Ignatian di negara mereka. Isinya, tentang apa saja yang dihadapi, tantangan, serta buah-buah yang didapat. Melalui sharing ini diharapkan masing-masing perwakilan dari negara dapat saling belajar dari pengalaman negara lainnya. Persiapan MAGIS–World Youth Day 2023 di Portugal juga menjadi salah satu bahasan di pertemuan kali ini. Sosialisasi dan rencana untuk JCAP Plan & JCAP Flagship Project, dan rencana untuk program kedepannya juga menjadi bahasan penting di pertemuan ini.

Pertemuan ini dilangsungkan secara hybrid, dihadiri oleh Jesuit dan awam perwakilan Youth Minister dari masing-masing negara. Perwakilan dari China, Kamboja, Vietnam, Korea, Jepang, Myanmar, Filipina, Thailand, Timor Leste, dan Indonesia, hadir secara luring.  Perwakilan dari Malaysia–Singapura dan sebagian dari perwakilan negara lainnya hadir secara daring.

Anggota MAGIS Indonesia khususnya MAGIS Yogyakarta menjadi panitia selama pertemuan ini berlangsung, salah satunya adalah saya. Ini adalah pengalaman pertama saya secara langsung mengikuti kegiatan JCAP Youth Ministers, dan ini pertama kalinya juga saya mendengar cerita dan pengalaman tentang MAGIS maupun kelompok orang muda lainnya yang berdasar Spiritualitas Ignatian di negara lainnya secara langsung. Saya merasa takjub saat mendengar pengalaman-pengalaman, tantangan-tantangan, dan juga rahmat yang diceritakan oleh mereka.

Pada pertemuan hari pertama, saya ikut masuk dalam kelompok circle kecil untuk saling menceritakan kegiatan MAGIS/kegiatan orang muda dari negara masing-masing. Dalam kelompok, itu saya mendengarkan pengalaman dari Fr. Stephen, SJ (Myanmar), Fr. Phong, SJ (Vietnam), dan Rm. Bowo, SJ (Thailand) saat mendampingi orang muda–tantangan yang dihadapi dan rahmat yang menyertai. Saya merasa perjalanan mendampingi orang muda, MAGIS Yogyakarta khususnya, apalagi saat pandemi bukan sesuatu yang mudah. Namun lebih tidak mudah lagi bagi mereka, yang mana di tempat tinggalnya terjadi konflik atau pemerintah yang tidak mengizinkan kegiatan untuk berkumpul, dan ditambah ada pandemi yang juga menjadi momok di tiap negara. Seperti MAGIS Yogyakarta yang kemudian menyiasati pertemuan bulanan menjadi daring, dan bahkan bisa menjangkau provinsi selain Yogyakarta di Indonesia (Selain Jabodetabek–lingkup MAGIS Jakarta), mereka juga tetap berjuang dengan tetap mengusahakannya untuk para orang muda di negaranya, dan tidak kehilangan harapan.

Hari Pertama

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan JCAP Plan oleh Rm. Greg, SJ dan JCAP Flagship Project oleh Rm. Gaby, SJ juga ada di hari pertama. Untuk pertama kalinya saya mendengar penjelasan tentang JCAP Plan, saya tertarik pada bahasan tentang mengenalkan spiritualitas Ignatian secara lebih luas, tidak terbatas pada umat Katolik saja, tetapi pada umat beragama lain di Asia. Kemudian saya menyadari bahwa spiritualitas Ignatian (latihan doa dasar dan discernment) dapat dilakukan oleh siapa saja, serta tentunya ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran, dan bahkan kesadaran saat pengambilan keputusan. Untuk  penjelasan JCAP Flagship Project bagi saya ini juga sangat menarik, yaitu bagaimana peran orang muda dalam menjaga bumi, meskipun saya tidak dapat mendengarkan sesi penjelasan JCAP Flagship Project ini secara langsung.

Presentasi kegiatan MAGIS dan atau orang muda dari tiap negara, dan persiapan MAGIS –World Youth Day 2023 oleh Rm. Sam Beirao, SJ berlangsung di pertemuan hari kedua. Saya sangat tertarik dan bersemangat saat melihat dan mendengar presentasi dari masing-masing negara. Saya turut terinspirasi dengan kegiatan yang mereka lakukan di negara masing-masing, tetapi juga turut sedih saat mendengar apa saja tantangan yang mereka hadapi.

hari kedua

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Meskipun demikian, dari banyaknya tantangan-tantangan tersebut, selalu ada harapan, rencana, dan langkah untuk mengatasinya. Kemudian saya menyadari bahwa dengan saling mendengarkan pun dapat saling menguatkan, tidak terbatas pada permasalahan pribadi, tetapi juga pada kelompok-kelompok.

Pada pertemuan hari ketiga membahas tentang anggota tim inti JCAP, program, rencana pertemuan-pertemuan selanjutnya, serta penutupan pertemuan JCAP Youth Ministers di Indonesia. Pertemuan JCAP Youth Ministers diadakan di Kampoeng Media Resort, dan khusus untuk penutupannya diadakan di Rumah Budaya Oemah Petroek pada sore hari. Pertemuan ditutup dengan misa dan makan bersama. Meskipun turun hujan, tetapi suasana tetap hangat. Kami semua saling mengobrol, mulai dari yang ringan, sampai sharing yang mendalam. Beberapa perwakilan akan kembali keesokan harinya, dan yang lainnya akan menjalani hari keempat dengan berwisata di beberapa tempat di Yogyakarta.

Hari terakhir dengan kegiatan berwisata di Yogyakarta dan sekitarnya dimulai dari melihat matahari terbit di Punthuk Setumbu, kemudian Candi Borobudur, dan Goa Maria Sendangsono. Kegiatan terakhir dengan kesempatan lebih banyak untuk mengobrol satu dengan yang lainnya membuat saya bersemangat. Meskipun saya tidak terlalu fasih dalam berbahasa Inggris, tetapi mereka dengan sabar menunggu sampai saya menyelesaikan kalimat yang saya katakan. Bertukar cerita, tertawa bersama, berjalan bersama, ini semua pengalaman yang menyenangkan.

hari ketiga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

hari keempat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengalaman turut terlibat dalam JCAP Youth Ministers kali ini jelas merupakan pengalaman yang tak bisa saya lupakan. Pertemuan ini bagi saya memantik kesadaran saya bahwa betapa pentingnya memahami kebutuhan/kegelisahan orang muda saat ini, kesadaran akan pentingnya komitmen pendampingan orang muda, dan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan formasi pendampingan orang muda. Dan yang paling penting melalui pertemuan ini saya sadar bahwa kita tak sendirian dalam menjalani misi (mendampingi orang muda), dan kesadaran ini menjadi kekuatan untuk terus berjalan pada misi ini.

 

 


Leonilla Sherlyana

Aku Sherly, bergabung di MAGIS Yogyakarta sejak 2014,  dan hingga saat ini masih aktif sebagai pengurus dan sahabat rohani. Aku bekerja sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian di salah satu Rumah Sakit di Yogyakarta. Selain tertarik di bidang obat-obatan, aku juga tertarik di bidang kesehatan mental, serta pendampingan orang muda. “Dia, Sang Maha Cinta, selalu menemaniku”, ini adalah keyakinan berdasar pengalaman hidupku,  yang membuatku dapat terus menapaki hidup di dunia ini.

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *