Masih teringat jelas di benakku pada 5 September 2021 pukul 12.00 ketika flyer open recruitment Calon Formasi maGis Jakarta 2021 perdana dimunculkan pada platform media sosial. Aku percaya segala sesuatu yang diawali dengan tujuan yang baik akan mendapatkan buah yang baik juga. Proses recruitment berlangsung selama 3 pekan terhitung sampai dengan 26 September 2021. Melihat antusiasme peserta yang mendaftar, terkhusus di hari terakhir membuatku berpikir lagi, ternyata masih banyak orang muda yang memiliki ketertarikan dalam pengembangan kerohanian dan rindu berkomunitas di tengah keterbatasan ruang tatap muka.
Tepat pada 3 Oktober 2021 lalu, dilaksanakanlah Introduction untuk Calon Formasi 2021. Introduction diikuti oleh seluruh calon Formasi 2021 yang terdaftar dan pengurus yang berjumlah sekitar 70-80 orang. Introduction menjadi sarana pengenalan Spiritualitas Ignasian dan gambaran umum mengenai magis. Kegiatan Introduction dipandu oleh Angel dan Yasinta dan diselingi dengan ice breaking singkat yang cukup menyegarkan dan menghibur oleh Cindy dan Aryo. Kegiatan awal dimulai dengan Latihan Doa Dasar (Ladoda) yang dipimpin oleh April. Tak lupa sebelum melakukan Ladoda, April menjelaskan terlebih dahulu pengertian dan tata cara Latihan Doa.
Acaranya selanjutnya yaitu materi symbol yang dibawakan oleh Fransiska Katharina atau akrab dengan panggilan Ida. Ida menganalogikan proses dinamika magis sebagai sebuah proses pertumbuhan benih. Dalam UU Sistem Budi Daya Tanaman, benih merupakan tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan untuk mengembang biakkan tanaman tersebut.
Masuk magis berarti siap Bertani dan berbuah untuk menghasilkan. Bertani perlu menyiapkan unsur utamanya terlebih dahulu yaitu benih yang diibaratkan dengan iman seseorang. Pot dan tanah diibaratkan sebagai sejarah hidup seseorang serta unsur lainnya seperti air, udara, angin dan matahari, dsb. Yang tak kalah penting adalah petani yaitu diri sendiri sebagai seseorang yang akan merawat benih tersebut.
Pada point penutup dijelaskan bahwa dalam merawat benih tersebut akan ada hama yang menganggu. Karenanya, dibutuhkan pupuk atau hidup berkomunitas. Maka, maGis sebagai sebuah sarana berelasi antara manusia dengan Allah dan bersifat dua arah, yaitu hubungan timbal balik antara kita dengan Tuhan. Keterbukaan diri dengan bebas bercerita rasa suka dan duka kita menjadi kunci hubungan yang semakin intim dengan-Nya.
Sesi selanjutnya dalam kegiatan Introduction yaitu pengenalan magis oleh Vania Silalahi selaku Koordinator maGis. Vania menjelaskan bahwa masuk maGis berarti siap membangun sebuah rumah. Diri sendirilah yang akan berperan sebagai ahli bangunan yang siap meletakkan dasar dan membutuhkan orang lain untuk membantu agar hasil rumah memiliki benteng yang kokoh dan tidak mudah rapuh dengan didasarkan iman yang berakar.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing dari alumni dan simulasi circle. Simulasi circle diadakan untuk memberikan pengenalan kepada calon Formasi 2021 mengenai proses keterbukaan diri dalam komunitas di maGis. Dalam teknisnya, simulasi circle dibagi menjadi 19 kelompok dengan durasi waktu kurang lebih satu jam. Selama proses circlean, para peserta dan pengurus harus saling berkenalan dan belajar mengutarakan ekspresi diri mengenai perasaan dominan yang dirasakannya selama satu bulan, serta bercerita mengenai ketertarikannya bergabung di maGis.
Setelah satu jam kami diarahkan kembali ke main zoom. Kami melanjutkan acara dengan examen yang dibawakan oleh Sari. Examen menjadi sebuah doa di mana kita diajak menemukan dan menarik makna dari pengalaman yang telah dilalui selama hari tersebut sehingga mampu melihat kehadiran Allah. Sebagai feedback, peserta dipilih secara random untuk sharing pengalaman examen, apa perasaannya, kesulitannya, dsb. Kegiatan Introduction ditutup dengan informasi mengenai tahap selanjutnya untuk calon formasi maGis.
Menutup rangkaian Introduction, pengurus menyempatkan diri untuk saling menyapa dalam forum evaluasi. Terlepas dari adanya berbagai keterbatasan teknis, aku secara pribadi menemukan rasa syukur karena bisa berkontribusi dalam proses ini dan terlebih lagi mampu bekerjasama secara luar biasa dengan pengurus 2021. Acara ini berjalan lancar dan mendapat respon positif dari calon Formasi sehingga sunggu menjadi energi baru bagi kami untuk lebih giat dan bergairah mempersiapkan proses selanjutnya. Pada akhirnya, kami sangat menantikan rekan seperjalanan kami untuk “mau berkotor tangan dan mencangkul tanahnya masing-masing” dalam merawat benih sehingga benih yang ada saat ini bisa bertumbuh lebih subur lagi.
ONISA NAINGGOLAN
Formasi MAGIS 2020 asal Bandar Lampung yang merantau ke Jakarta. Masih bekerja pada perusahaan Financial Technology. Memiliki kerinduan untuk terlibat pendampingan dengan anak-anak lagi. Rahmat terindah yang diberikan Allah adalah sebagai event planner yang merancang kegiatan kecil, tapi berkesan bersama circle Ayyalah.