Saat Perbul keempat tanggal 3 Maret 2024, kami mendiskusikan rencana jalan-jalan di masa libur awal Ramadhan nanti. Aku merasa Circle kami sangat kompak. Di banyak kesempatan seperti Perbul, Circlean di luar Perbul, kegiatan Compa, bahkan Koor MAGIS, kami hampir selalu hadir dengan formasi lengkap. Aku merasa bersyukur memiliki animator yang perhatian seperti Amoy dan Kak Vensa, dan juga pendamping yang sabar dan baik hati seperti Kak Stella. Mereka membuat Circle Key menjadi ruang yang aman dan nyaman sehingga kami betah di dalamnya. Jadi meskipun kami banyak kesibukan di luar MAGIS, ketika waktunya bertemu online ataupun offline, kami dengan senang hati mau datang. Hal ini juga yang membuatku masih sangat bersemangat mengikuti kegiatan MAGIS ke depannya.
Atas usulan dan ajakan Igo, kami berencana jalan-jalan ke Bogor pada 11 Maret 2024. Si bungsu ini ternyata sudah merencanakan semuanya, mulai dari jadwal, tempat-tempat yang akan dikunjungi, transportasi, sampai kegiatan yang akan dilakukan. Kami sepakat untuk bertemu di Stasiun Bogor jam delapan pagi. Aku yang belum pernah ke Bogor sebelumnya salah memperhitungkan waktu, ternyata perjalanan sangat cepat sehingga sebelum jam 8 aku sudah tiba di Stasiun Bogor. Bahkan si Igo belum tiba. Dan di hari libur yang tenang ini, teman-temanku menolak tepat waktu. Satu persatu anggota muncul. Oiya yang bisa ikut jalan-jalan hari itu ada aku, Indah, Siska, Igo, dan Amoy. Meskipun tidak lengkap, tapi kami tetap melanjutkan perjalanan dengan riang gembira.
Tujuan pertama kita adalah ke Suryakencana. Surga kuliner bagi para pecinta makanan seperti kami. wkwk.. Setelah turun angkot, kami berjalan kaki menuju Soto Mie Agih, rekomendasi Amoy. Soto Mie Agih ini menyediakan menu babi, inilah yang kami nanti-nantikan. Setelah semua makanan tiba, kami takjub dan berkaca-kaca karena tampilan dan rasanya sangat enak. Porsinya yang besar juga langsung membuat kenyang. Selesai makan, kami berjalan lagi menuju café rekomendasi Igo yaitu Café Summer. Karena tempatnya lumayan jauh, kami melanjutkan perjalanan dengan naik angkot. Café ini ternyata memang terkenal, tempatnya cozy aesthetic berwarna putih, suasananya seperti di pantai dengan kolam kecil buatan yang airnya biru. Karena sudah kenyang sebelumnya, kami hanya memesan minum dan camilan. Di sinilah terjadi diskusi cukup mendalam mengenai apa yang sudah kami pelajari dan rasakan di MAGIS. Teman-temanku termasuk pemikir yang hebat dan kritis, dan Amoy juga seorang animator yang bijak menanggapi diskusi kami. Pengolahan diri di MAGIS ini memang cukup menantang ya menurutku. Kita harus benar-benar berani dan rendah hati menerima apa yang kita temukan saat pengolahan diri itu.
Setelah puas mengobrol, kami memutuskan untuk berkaraoke di Margo City Depok. Sungguh random memang acara jalan-jalan kami. Sebenarnya salah satu tujuan kami ke Bogor adalah ingin piknik ke Kebun Raya Bogor. Namun karena tawaran karaoke lebih menarik, bergegaslah kami menuju stasiun. Bogor ternyata sama macetnya dengan Jakarta hari itu, mungkin karena H-1 puasa jadi banyak orang yang berjalan-jalan juga. Kami tiba di stasiun Universitas Pancasila sekitar jam empat sore, lalu berjalan kaki menuju Margo City. Amoy langsung memesankan kami karaoke berdurasi dua jam. Kami puas bernyanyi meluapkan semua kelelahan dan suka cita hari ini. Igo yang awalnya tidak tertarik, lama-lama bergabung juga. Hari itu kami habiskan sehabis habisnya. Ketua panitia jalan-jalan selanjutnya adalah Siska Caeli. Semoga semuanya bisa ikutan biar tambah seru.
Ginna Meriana ialah seorang guru Geografi di SMA Negeri 28 Jakarta. Selain mengajar, ia juga merupakan penikmat aktivitas di alam, menyukai hari hujan, dan makanan pedas berkuah. Di waktu luangnya, ia suka menonton film, mendengarkan musik K-Band, dan menonton video kucing. Saat ini sedang menjalani formasi Magis 2023.