Pertemuan Bulanan sebagai Sarana Mendalami Spiritualitas Ignatian
Bergabung dalam formasi MAGIS merupakan salah satu cara melatih kedisiplinan dan belajar berkomitmen terhadap setiap kegiatan atau hal-hal yang akan dilakukan bersama dengan teman-teman lain. Sejak awal bergabung dalam komunitas ini, seluruh pengurus dan formandi sudah diberi tahu tentang apa saja kegiatan yang akan dilakukan selama berformasi kurang lebih satu tahun. Tujuannya agar setiap anggota dapat mengatur kegiatan pribadi di luar kegiatan MAGIS. Selain itu, program-program yang dirancang oleh Komunitas MAGIS yang secara struktur dipecah dalam 3 pilar utama: Spiritualitas, Companionship, dan Service sudah saling terintegrasi dan diarahkan untuk mendukung orang-orang muda semakin bertumbuh dalam relasi dengan Tuhan dan sesama. Maka baik adanya jika setiap anggota bisa berkomitmen untuk mengikuti setiap kegiatan di komunitas ini.
Salah satu kegiatan Komunitas MAGIS adalah Pertemuan Bulanan (PerBul). Pertemuan Bulanan merupakan salah satu program yang berisi materi-materi spiritualitas Ignatian seperti doa-doa dasar Ignatian dan Latihan-Latihan Rohani. Dalam pertemuan ini, kami belajar mengenal materi Ignatian yang diberikan dalam berbagai rangkaian kegiatan mulai dari pemaparan materi, sesi sharing pengalaman pribadi, circle-an, dan juga sesi refleksi. Kegiatan ini kami adakan di Aula Lt. 4 Kolese Kanisius, Jakarta.
Perbul 1: Autobiografi St. Ignatius Loyola
Materi pertama yang dikenalkan pada PerBul 1 adalah Autobiografi St. Ignatius Loyola. Pada PerBul ini kami belajar tentang kisah hidup St. Ignatius Loyola yang dibawakan oleh Fr. Alfed, SJ. Cerita tentang sejarah hidup St. Ignatius Loyola dijelaskan melalui pembagian etape-etape kehidupannya, mulai dari kisah hidup Inigo (nama kecil St. Ignatius) yang tumbuh dengan ambisi besar menjadi seorang prajurit hingga akhirnya bertransformasi menjadi orang kudus (santo). Riwayat hidup St. Ignatius Loyola dikenal berbeda dengan kisah hidup santo atau santa lain yang mungkin tidak punya latar belakang sebagai awam pendosa berat. Pertobatan dan perjalanan transformasi Santo Ignatius telah menjadikannya sebagai salah satu tokoh reformasi penting dalam Gereja Katolik yang menyumbangkan Latihan Rohani, salah satu kekayaan rohani yang diakui Gereja hingga saat ini.
Mengenalkan orang-orang muda dengan materi Autobiografi St. Ignatius Loyola di masa modern ini menjadi sangat penting. Autobiografi St. Ignatius Loyola dapat menjadi sebuah inspirasi/ajakan untuk memulai pertobatan dalam peziarahan hidup masing-masing. Target pembelajaran yang ingin dicapai adalah mengajak seluruh anggota MAGIS mengenali dominasi pikiran/imajinasi pribadi dan bagaimana kemudian mampu mencermati intervensi dan tindakan Allah melalui ruang-waktu hidup masing-masing. Setiap dari kami diajak untuk menerima bahwa mungkin kerikil-kerikil yang ada dalam hidup ini merupakan sebuah benturan atau proses untuk membentuk diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Hal ini seperti kalimat yang sering dibicarakan ketika membahas cerita St. Ignatius, yaitu “A sinner yet loved.” Melaluinya hendak ditegaskan bahwa sehancur-hancurnya kita sebagai manusia, Allah akan selalu mencintai kita lewat berbagai cara.
Perbul 2: Pengenalan Sejarah Hidup I
Setelah mendalami materi Autobiografi St. Ignatius Loyola, pada tanggal 8 Desember 2024 kami bertemu kembali di PerBul 2 dengan materi Pengenalan Sejarah Hidup I. Materi Sejarah Hidup merupakan salah satu materi kunci yang mengajak anggota MAGIS menyadari bahwa pengalaman masa lalu (past) pasti akan mempengaruhi hidup seseorang di masa sekarang (present), dan pengalaman hidup saat ini (present) tentunya juga akan mempengaruhi pola hidup manusia di masa depan (future). Tujuan dari materi ini adalah untuk membantu masing-masing pribadi mengenal dan menerima kekurangan serta kelebihan diri sendiri agar kemudian mampu menyadari kehendak Allah dalam hidupnya. Harapannya tiap pribadi bisa mengarahkan dirinya pada tujuan manusia diciptakan yaitu for the greater glory of God atau dalam bahasa latin Ad Maiorem Dei Gloriam (AMDG).
Dalam sesi presentasinya, Romo Alexander Koko Siswijayanto, SJ menyampaikan bahwa jika seseorang mau mengolah sejarah hidupnya, ia harus berani untuk menguliti setiap kisah hidupnya dari sejak dilahirkan hingga saat ini. Pemaparan tersebut mirip seperti apa yang digaungkan oleh Gloria Fransisca K. Lawi (wartawan muda bisnis Indonesia) pada Seminar Christus Vivit: Orang Muda Pemeran Utama tahun 2020. Gloria mengatakan bahwa “anak muda harus berani melihat sejauh mana luka berkontribusi dalam hidup dengan belajar memaafkan agar kita berani untuk melihat kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia.” Dalam proses permenungan sejarah hidup, terkadang kita lebih sering stuck dan larut dalam pengalaman kurang menyenangkan sampai kurang bisa menyadari bahwa dibalik setiap peristiwa hidup selalu ada Graced History; God’s initiatives in our life. Menulis narasi sejarah hidup pasti akan menjadi sebuah pekerjaan berat apabila seseorang tidak mendapat support system dan tools yang tepat. Bersyukurnya dalam pertemuan ini, seluruh anggota MAGIS diberikan perbekalan yang cukup untuk bisa melakukan refleksi dan kontemplasi pribadi.
Perbul 3: Pengolahan Sejarah Hidup II
Sebagai lanjutan pengolahan narasi sejarah hidup, pada tanggal 2 Januari 2025, MAGIS Jakarta melaksanakan kegiatan PerBul 3 dengan materi Pengolahan Sejarah Hidup II. Kegiatan utama yang dilakukan adalah melakukan Prayerful Reading, sebuah metode membaca narasi sejarah hidup bersama Allah dengan tujuan mengenalkan, mengendapkan, dan merefleksikan perjalanan hidup dalam kerangka spiritualitas. Fokus utama kegiatan ini bukan hanya sekedar mengolah aspek psikologis tetapi lebih ke membantu peserta untuk bisa membangun relasi pribadi dengan Tuhan: mengenal, mencintai, dan mengikuti Allah lebih dekat (LR 104) hingga akhirnya bisa menerima keseluruhan diri untuk dapat merasakan sebuah transformasi spiritual.
Jika pada PerBul 2 masing-masing anggota MAGIS diminta untuk menulis jurnal bertema, maka pada pertemuan ketiga, mereka mulai menganalisa isi dari jurnal tematis tersebut. Setiap peserta diajak untuk menggarisbawahi elemen-elemen yang dituliskan dalam narasinya seperti pikiran, perasaan, tindakan/respon, orang yang terlibat, serta peristiwa-peristiwa paling menonjol. Setelah mendapat poin-poin yang dicari, peserta diminta untuk mengisi tabel sejarah hidup yang menjadi sebuah media untuk menemukan rahmat Allah yang membentuk dirinya. Seperti kutipan lirik lagu Tulus: “Luka, luka hilanglah luka. Biar tentram yang berkuasa. Kau terlalu berharga untuk luka. Katakan pada dirimu, semua baik-baik saja,” kegiatan Prayerful Reading diharapkan mampu menjadi sebuah titik balik untuk memulai perjalanan rohani beserta penerimaan diri sebagai pribadi yang dicintai Tuhan.
Perbul 4: Asas dan Dasar
Mengolah sejarah hidup mungkin memunculkan kesadaran dan pemahaman baru yang menuntun pada pertanyaan: apa tujuanku hidupku di dunia ini? Lahir, besar, sekolah, lulus, bekerja, lalu apa? Untuk apa semua itu? Santo Ignatius menawarkan suatu tujuan hidup yang amat mendasar yang kemudian dituliskan dalam Latihan Rohani 23. Baginya, tujuan hidup sejati manusia adalah memuji, menghormati, serta mengabdi Allah Tuhan kita, dan dengan itu menyelamatkan jiwanya. Selain itu, lanjutan dari poin-poin Asas dan Dasar (The Principle and Foundation) adalah ciptaan lain di atas permukaan bumi diciptakan bagi manusia untuk menolongnya dalam mengejar tujuan. Ciptaan dapat dipergunakan atau dilepaskan sejauh itu membantu atau menjauhkan seseorang dari tujuan. Oleh karena itu, seseorang harus mengambil sikap lepas bebas terhadap segala ciptaan tersebut.
Mendalami materi Asas dan Dasar akan membantu seseorang menyadari cinta Allah yang sangat luar biasa bagi dirinya. Kesadaran dicintai Allah secara indah akan membawa seseorang untuk bertumbuh dan menanggapi cinta Allah dengan memuji, menghormati, serta mengabdi padaNya.
Selain itu, pada PerBul ke-4 ini, Rm. Antonius Vico, SJ mengenalkan istilah “lepas bebas” kepada formandi MAGIS 2024 yang berarti belajar untuk punya sikap batin “merdeka” di dalam memilih pilihan-pilihan yang ada di dalam hidup. Dalam banyak situasi di dunia ini, manusia sering dihadapkan pada sarana-sarana yang membantu untuk mencapai tujuan hidupnya. Namun demikian, seringkali seseorang terkecoh membedakan mana yang merupakan sarana dan mana yang sebenarnya adalah tujuan hidupnya. Oleh karena itu, latihan rohani akan membantu seseorang menimbang tidak hanya dengan hati tetap juga menggunakan akal sehat dalam menemukan Asas Dasarnya.
Sikap lepas bebas akan membantu keberhasilan hidup sesuai rencana Tuhan guna mencapai keselamatan. Bila hal ini ditawar, seseorang pasti akan mengalami kekenduran di dalam mengejar garis tujuan. Setelah memahami sikap lepas bebas, seseorang akan diarahkan untuk punya prinsip “memilih yang lebih” (magis). Seseorang diminta untuk lebih berani memperjuangkan tujuan hidupnya sekalipun ia harus go the extra mile. Perjalanan merenungkan Asas dan Dasar bukanlah hal yang mudah untuk diselami di tengah kehidupan modern ini. Diperlukan ketenangan batin dan iman dalam memahami kehendak Allah dalam hidup kita masing-masing. Tak jarang, seseorang cenderung terjerumus dan jatuh pada pilihan-pilihan hidup yang menjauhkannya pada Allah. Sebuah analogi sepeda tandem; bersepeda Dengan Allah semakin mempertegas proses pengendapan materi ini. Dalam hidup, manusia sebaiknya membiarkan Allah berada di depan mengayuh pedal sepeda dan kita diminta percaya melewati rute perjalanan ini. Meskipun terkadang perjalanan yang kita tempuh ini terasa menakutkan dan mustahil untuk dilalui, rasa percaya kepada Allah akan membawa kita pada kondisi-kondisi terbaik dan ideal di hidup kita. He took us to the destination which are far more beautiful than what we thought before.
Setiap kegiatan yang dijalani oleh anggota MAGIS merupakan sebuah sarana untuk mengolah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dengan mengikuti setiap kegiatan yang ada, baik formandi maupun pengurus diharapkan mampu menyadari bahwa Allah hadir menemani kami mendalami spiritualitas Ignatian sembari juga belajar mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Salam hangat,
Anastasia Novi on behalf of BPH MAGIS Jakarta 2024
Cilandak, 02 Feb 2025 11.57