Bisa mengikuti komunitas MAGIS dan berproses di dalamnya ternyata menjadi jawaban doaku ketika aku tak tau harus melakukan apa lagi dengan permasalahan hidup yang sudah cukup lama dihadapi. Proses yang menguras emosi untuk berani menceritakan kehidupan pribadi kepada seseorang yang bukan keluarga bahkan teman dekat, menjadi perjuangan yang tidak mudah. Mungkin perjalanan formasiku kemarin menjadi salah satu pengalaman dimana aku benar-benar merasa “dipecah”. Mencoba menerima diri sendiri dengan segala pengalaman hidup yang sudah dilalui, juga kekurangan dan kelebihannya. Menyadari bahwa pengalaman yang menyakitkan maupun menggembirakan menjadi sebuah pengalaman yang unik, hanya untuk diriku sendiri dan menjadikannya sebagai salah satu cara-Nya membentuk dan menyentuhku.
Dalam proses itu kadang merasa lelah dan ingin menyerah, tapi ternyata aku cukup kuat untuk bisa melaluinya. Salah satu yang membuatku mampu menjalaninya yang pasti karna pengalaman “ditemani” oleh teman circle, pendamping, dan juga pembimbing rohani. Merasa bahwa permasalahan hidupku ini tidak kutopang sendiri tapi ada orang lain yang mau membantuku untuk mengangkatnya.
Ketika kembali merefleksikan perjalanan satu tahun menjadi formasi, melihat segala yang telah kuterima dari komunitas ini, mencicipi pengalaman “dipecah” dan ditemani, muncul sebuah kerinduan. Kerinduan untuk menemani orang muda di luar sana yang mungkin mengalami hal yang sama sepertiku, ingin bercerita kepada seseorang tapi tak tahu harus bercerita kepada siapa atau takut mendapat penilaian buruk dari teman kita sendiri.
Awalnya hanya sebuah keinginan spontan untuk bisa lanjut di komunitas ini dengan menjadi pengurus tentunya, yaitu menjadi animator. Pengurus yang paling dekat dengan formasi dan aku bisa menyalurkan semangatku untuk bisa menemani mereka satu tahun ke depan. Saat itu, belum ada pertimbangan apapun jika memang aku bisa bergabung kembali menjadi pengurus. Hingga akhirnya keinginan itu bisa terealisasi ketika seorang pengurus lama mengajakku untuk bisa bergabung menjadi seorang Animator. Saat itulah baru muncul beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan. Apakah aku layak menemani mereka? Apakah motivasiku sungguh murni untuk menemani mereka dalam satu tahun formasi kedepan? Apakah aku bisa menyediakan waktu lebih untuk bisa mengikuti segala persiapan yang dibutuhkan? Sadar bahwa walaupun aku sudah memiliki keinginan menjadi pengurus, tapi ternyata aku belum cukup yakin.
Dari perdebatan dalam sendiri itu, aku mulai mencari informasi lebih dalam dari animatorku sebelumnya. Secara teknis, aku merasa mampu, tidak ada rencana besar dalam setahun kedepan dan bisa menyediakan waktu lebih banyak di komunitas ini. Tapi pertanyaan terakhir mengenai kelayakanku untuk bisa menjadi Animator membuatku masih belum percaya diri untuk menjawab ya atas tawaran tersebut. Hingga akhirnya aku berbincang-bincang dalam doaku bersama-Nya, menumpahkan segala keraguanku. Jawaban yang menurutku sederhana tapi cukup membuatku tertegun, ketika apa yang kudengar dari-Nya kalimat ini :
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” – Yoh 15:16a
Dari ayat itu ternyata sudah cukup meyakinkanku dengan segala ketidaklayakanku untuk mau bergabung menjadi pengurus.
Entah apa tujuan-Nya memilihku untuk bisa menjadi salah satu pengurus tahun ini. Tapi yang kupahami saat ini, keputusanku untuk mau bergabung menjadi saranaku untuk bisa membalas segala yang sudah kuterima selama berformasi satu tahun kemarin dengan menjadi pengurus di tahun ini. Selain itu, aku merasa diberi kesempatan lagi untuk bisa mengolah diriku lebih dalam di komunitas ini. Aku bersyukur dalam prosesku mengolah kembali, aku tidak merasa sendiri, aku ditemani dengan circle baruku nantinya. Bukan lagi berpikir aku yang menemani mereka selama berformasi tapi aku pun kembali akan ditemani dalam prosesku menjadi animator.
Krishn
a Widya Nugroho
“Karna saya ingin menjumpakan Yesus yang selama ini mencintai saya kepada banyak orang supaya mereka mengalami cinta Tuhan”, motivasi seorang Romo yang menjadi pedoman saat ini untuk lanjut berformasi di komunitas ini.