Magis

Magis

Magis berarti “lebih” – “the more”, salah satu bahasa khas dalam spiritualitas Ignasian. Semangat “magis” yang dimaksudkan di sini bukanlah ambisi mencari kebesaran nama ataupun kelobaan melainkan semangat demi kemuliaan Tuhan yang “lebih” besar. Semangat magis ini juga berakar pada jiwa dan semangat Latihan Rohani 53: Apa yang telah saya perbuat untuk Tuhan? Apa yang sedang saya perbuat untuk Tuhan? Dan apa yang akan saya perbuat untuk Tuhan? Maka, magis memiliki pondasi yang kuat “bekerja lebih untuk Kristus dan sesama”. Inspirasi dan cita-cita ini berpusat pada Yesus.

Tentang Magis

Oleh: Frater Gerardus Hadian Panamokta, SJ

Magis. Tidak banyak orang fasih menggunakan kata ini. Hanya segelintir orang paham arti dari kata magis ini. Reaksi spontan kali pertama mendengar kata ini adalah mengernyitkan dahi seraya berkata, “magis, apa artinya itu?” Banyak dari pendengar pertama mengacu magis dengan hal-hal yang berkaitan dengan sihir, kerancuan terjadi antara magis dengan magic. Gambaran yang muncul di pikiran mereka berkaitan dengan sihir, dekat dengan kata magic. Barangkali beberapa dari mereka yang dengar kata magis langsung mengacu ke film dan novel terkenal garapan J.K. Rowling.Dengar magis, ingat Harry Potter dengan tongkat sihirnya.

Magis di sini bukan dalam pengertian spontanitas tersebut. Maklum, tidak banyak iklan yang mempromosikan makna dari magis. Jarang pula dijumpai pengertian magis di dalam budaya populer yang menekankan pada penampilan keren dan sesuatu yang serba wah. Magis bukanlah magic yang dengan mudahnya mentransformasi sesuatu menjadi apa yang kita inginkan. Magis sejatinya membawa seorang pribadi masuk ke dalam dirinya. Dengan magis, ia tidak mengubah penampilan yang tampak di permukaan. Sebaliknya, magis merasuk ke dalam akar kehidupan seorang pribadi. Magis memberi si empunya pohon kehidupan nutrisi yang melimpah agar hidupnya semakin berakar kokoh dan kuat. Alhasil, ia pun berbuah melimpah.

Maaf, barangkali tulisan dua paragraf di atas terkesan filosofis bagi anda sekalian. Magis berasal dari bahasa Latin yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti ‘lebih’. Santo Ignasius Loyola memperkenalkan dan memomulerkan magis. Bagi anda yang baru pertama kali dengar nama ini. Ia adalah orang kudus Katolik yang mendirikan kelompok religius Katolik bernama Serikat Yesus. Ignatius Loyola selalu mengacu kata magis ini untuk mengajak para pengikutnya serta siapa pun yang berminat untuk memilih dan menghidupi pilihan-pilihan yang lebih mendukung tujuan hidup seseorang diciptakan. Perhatikan dua aspek ini: lebih dan tujuan hidup manusia diciptakan. Ia menuliskan dalam bukunya Latihan Rohani demikian:

“Manusia diciptakan untuk memuji, menghormati serta mengabdi Allah Tuhan kita, dan dengan itu menyelamatkan jiwanya. Ciptaan lain di atas permukaan bumi diciptakan bagi manusia, untuk menolongnya dalam mengejar tujuan ia diciptakan. Karena itu manusia harus mempergunakannya, sejauh itu menolong untuk mencapai tujuan tadi, dan harus melepaskan diri dari barang-barang tersebut, sejauh itu merintangi dirinya.Oleh karena itu, kita perlu mengambil sikap lepas bebas terhadap segala ciptaan tersebut, sejauh pilihan merdeka ada pada kita dan tak ada larangan. Maka dari itu dari pihak kita, kita tidak memilih kesehatan lebih daripada sakit, kekakyaan lebih daripada kemiskinan, kehormatan lebih daripada penghinaan, hidup panjang lebih daripada hidup pendek. Begitu seterusnya mengenai hal-hal lain yang kita inginkan dan apa yang kita pilih ialah melulu apa yang lebih membawa ke tujuan kita diciptakan.”

(Latihan Rohani St. Ignatius Loyola, 1993)

Kalimat terakhir dari kutipan diatas menggambarkan dengan jelas apa arti dari magis dari si pencetusnya, St. Ignasius Loyola.

Para pengikut Ignasius dalam Serikat Yesus dan mereka yang bersimpati serta terinspirasi oleh warisan rohani St. Ignasius Loyola menyebarkan gelombang makna magis ke sudut penjuru dunia. Pribadi yang melontarkan magis ke telinga anda merupakan salah satu dari kelompok tersebut. Berangkat dari akarnya, magis merupakan ekspresi mendalam bagi hidup seseorang. Seorang pribadi sungguh magis ketika ia sungguh memahami apa tujuan hidupnya dan mau kemana ia melangkah. Ketika patokan sudah dipancang, maka ia dapat memilih hal-hal yang mendukung tujuannya. Pilihannya itulah yang membuatnya magis, pilihan yang paralel dengan tujuan hidupnya.

Paparan diatas sedikit mengulas tentang magis. Penulis pribadi menjumpai kata ini ketika menjalani pelatihan awal sebagai seorang Yesuit . Bagi anda yang baru pertama kali dengar Yesuit, Yesuit itu sebutan bagi pria yang tergabung dalam Serikat Yesus, mengikuti serta menghidupi teladan hidup St. Ignatius Loyola. Ketika pertama kali dengar kata ini, penulis sendiri bingung dengan kata ini. Apa maksudnya magis dan lebih? Akhirnya dalam menjalanipelatihan sebagai Yesuit, penulis sampai para rumusan makna magis seperti di atas.

Penulis kagum dengan beberapa rekan Yesuit Indonesia. Sejak tahun 2008, mereka mengundang dan menawarkan semangat magis ini kepada rekan-rekan muda di Jakarta. Jika sebelumnya magis sepi dari pendengar, saat ini minimal magis sudah mulai bergaung keras di telinga dan hati rekan-rekan muda Katolik yang tergabung dalam kelompok maGis. Penulis kagum dengan antusiasme generasi penerus kehidupan yang setia mencoba menghidupi teladan hidup St. Ignatius Loyola dalam kehidupan sibuk mereka. Terlebih, rekan-rekan muda ini menghadapi tantangan budaya sekular yang konsumeris dan hedonis yang cenderung menempatkan seorang pribadi pada gaya hidup yang artifisial sifatnya. Maksudnya, tawaran budaya tersebut membawa seseorang lupa dengan tujuan hidupnya. Tawaran budaya tersebut mengajak untuk menempatkan tujuan hidup sejati pribadi manusia pada tujuan kelompok dan pribadi lain. Ujungnya, si pribadi tidak lagi mengakar dalam hidupnya yang unik dan penuh rahmat. Ia terombang-ambing dalam kebimbangan dan kekosongan hidup. Semangat magis dan kelompok maGis menawarkan hal yang berbeda. Undangannya jelas: memilih hal-hal yang melulu lebih membawa pada tujuan manusia (baca: dirinya) diciptakan.

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *