Rahmat yang Memulihkan

Judul Film The Miracle Club
Tahun Rilis 2023
Sutradara Thaddeus O’Sullivan
Pemeran Laura Linney, Kathy Bates, Maggie Smith, Stephen Rea

Awal mula menonton trailer film ini, aku cukup tertarik dengan tema yang diangkat, selain juga pemandangan alam yang disuguhkan ikut menambah warna yang menyegarkan sepanjang film. Mengambil tema utama di Lourdes, Prancis, sebuah film bernuansa Katolik yang cukup menghangatkan hati: The Miracle Club

Film ini bercerita tentang beberapa jemaat di suatu paroki di daerah Dublin (Irlandia), empat wanita dengan cerita dan pergumulannya masing-masing: Eileen seorang ibu dengan kondisi benjolan payudara, Dolly dengan putra (Daniel) yang terlambat bicara, Lily yang kesepian sejak kematian putranya (Declan), dan Chrissie dengan masa lalunya bersama Declan serta konflik dengan mendiang ibunya. 

Berawal dari kontes yang diadakan gereja dengan hadiah berupa tiket gratis berziarah ke Gua Maria di Lourdes, Prancis, keempat wanita tersebut akhirnya dapat berangkat bersama, setelah melalui beberapa konflik di antara mereka. Chrissie yang merupakan anak dari Maureen, yang merupakan sahabat ketiga wanita di atas, sudah sekian lama tidak kembali ke rumah ibunya, karena konflik dengan ibunya dan Lily (ibu dari Declan Fox, pria yang Chrissie cintai). Declan meninggal dunia karena tenggelam di laut, meninggalkan kesedihan bagi Lily dan Chrissie.  

Salah satu cuplikan dalam film yang memperlihatkan tokoh Daniel, Chrissie, dan Dolly

Perjalanan keempat wanita tersebut menuju Lourdes tidak selalu berjalan mulus. Di awal keberangkatan mereka sudah harus menghadapi tantangan: keluarga dekat yang tidak mengizinkan berangkat. Eileen dicegah berangkat oleh suaminya yang selalu bergantung padanya setiap hari, karena takut Eileen tidak akan kembali. Dolly dan Daniel putranya dicegah oleh George suaminya, George keberatan harus mengurus rumah sendiri bersama Rosie putrinya yang masih balita. Lily pun dicegah oleh suaminya, karena kekhawatiran suaminya. Sementara Chrissie, meskipun di awal sempat menolak ikut, akhirnya turut serta dalam rombongan. 

Motivasi dan niat awal keberangkatan beberapa dari mereka masing-masing jelas: mencari mukjizat. Dolly berharap putranya Daniel bisa segera bicara, Eileen ingin benjolan pada payudara nya bisa sembuh, Lily yang mencari penghiburan atas kematian putranya sejak lama, dan Chrissie yang menggantikan ibunya untuk bisa berangkat ke Lourdes. 

Di tengah perjalanan, mereka harus dihadapkan pada kenyataan: mukjizat tidak serta merta terjadi di depan mata. Eileen yang pertama menyadari ini, setelah selesai berendam di kolam untuk mendapat kesembuhan, berakhir dengan kekecewaan setelah mendapat info bahwa kejadian mukjizat yang terjadi tidak sebanyak yang diyakininya. Daniel pun tidak serta merta bisa berbicara setelah menyentuh air kolam. Mendapati hal ini, masing-masing dari mereka tetap menyelesaikan perjalanan, disertai dengan konfrontasi isu masing-masing yang akhirnya muncul kembali ke permukaan, setelah sebelumnya tidak terselesaikan: rekonsiliasi relasi Chrissie dengan Eileen dan terutama Lily, serta keberanian Dolly & Chrissie mengakui masa lalunya yang berhubungan dengan masa sekarang. 

Chrissie dan Lily yang sedang berbincang satu sama lain

Kepulangan mereka disambut keluarga masing-masing dengan gembira dan bisa dikatakan sebagai mukjizat itu sendiri: suami Eileen dan Dolly yang menyadari kerepotan mengurus rumah tangga dan anak tanpa istri masing-masing, sekarang lebih bisa semakin menghargai kehadiran istri mereka di kehidupan rumah tangga; Lily dan Chrissie yang akhirnya bisa berdamai dari rasa bersalah akan masa lalunya masing-masing, bersama-sama mengunjungi makam Declan; serta Dolly dan suami yang akhirnya bisa berdamai dengan kondisi putranya Daniel yang belum bisa bicara. 

Eileen dan suami yang saling melempar senyuman

Hal yang memantikku selepas menonton film ini adalah kesadaran bahwa rahmat Allah bekerja dengan cara yang tidak kita tahu, bahkan lebih dari yang kita butuhkan. Setiap waktu kita meminta dan meminta, namun lupa untuk pertama kali menyerahkan rasa sedih, kesepian, rasa bersalah, kemarahan, dan ketidaktahuan kita atas apa yang terjadi di dalam hidup pada Allah dahulu. Sama seperti Eileen yang berfokus pada kesembuhan instan penyakit yang dideritanya, dan akhirnya kehangatan kembali keluarga yang ia dapatkan sepulang dari Lourdes merupakan suatu pemulihan yang sebenarnya lebih ia dan keluarganya butuhkan. Demikian juga relasi Chrissie dan Lily, serta Dolly dan suami. Pengakuan masing-masing dari keempat wanita tersebut akan kerapuhan diri saat adegan dialog di kamar, membuka juga ruang pemulihan bagi diri mereka pribadi dan antar mereka. 

Hal ini mengingatkanku saat proses peregrinasiku, sepanjang perjalanan dihinggapi dengan rasa tidak pantas: karena merasa sudah bukan saatnya lagi mengikuti kegiatan semacam ini; bahwa lebih baik waktuku bisa dialokasikan untuk hal lain yang lebih bermanfaat; dan rasa lain yang muaranya berasal dari ketakutan, bahkan di akhir perjalanan rekan seperjalanan sempat menekankan tentang ketakutanku pada berbagai hal. Sesuatu yang saat itu tidak terlalu aku cermati, namun sangat banyak berhubungan dengan pengalaman-pengalamanku selanjutnya selepas peregrinasi. Rasa takut, yang akhirnya terjawab seusai perutusan. 

Penyerahan diri atas kerapuhan dan ketakutan, membuka kesempatan untuk bisa lebih melihat rahmat Allah dalam keseharian: mau untuk lebih terlibat dalam aksi dan dialog, inisiatif untuk membangun relasi hidup keluarga yang sehat, terbuka terhadap saran dan kritik, yang merupakan beberapa pengalaman yang pernah aku alami. 

Refleksi di atas mengajak kita untuk memaknai kembali rahmat Allah yang menyertai di sepanjang perjalanan hidup. Rahmat yang merupakan perwujudan cinta Allah kepada kita, baik dalam prosesnya yang menyenangkan atau pun menantang. 


Chatarina Renania Ira Ambarsari 
Merupakan formandi MAGIS Yogyakarta tahun 2023.
Seorang apoteker bahan alam. Saat ini berdomisili di Bawen, Kabupaten Semarang.
Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *