Menghidupi Semangat Panggilan “Beata Maria Helena Stollenwerk”

Judul Buku Kisah Sebuah Kesetiaan: Sejarah Panggilan Helena Stollenwerk 1852-1900
Penulis Anselm Grun, OSB
Penerjemah Paulus Budi Kleden, SVD
Penerbit Lembaga Pembentukan Berlanjut Arnoldus Janssen
Tahun Terbit 1995

Buku yang berjudul Kisah Sebuah Kesetiaan karya Anselm Grun, OSB menceritakan tentang sejarah panggilan Beata Maria Helena Stollenwerk sebagai biarawati Ko-Pendiri Kongregasi Misi Servarum Spiritus Sancti atau yang dikenal dengan nama SSpS. Di dalam buku tersebut dijelaskan proses panggilan Maria Helena yang dimulai dari hidup keluarga, jalan Maria Helena kepada Allah,  gagasan-gagasan Spiritualitas, dan Maria Helena sebagai misionaris. Melalui kisah panggilan Maria Helena, saya diundang untuk melihat perjalanan kesetiaannya menanggapi panggilan Allah. Dia adalah seorang gadis muda, tetapi dia memiliki mimpi yang begitu mulia untuk bermisi melayani anak-anak kecil di Cina walaupun kemudian Allah mempunyai rencana lain terhadap panggilannya.

Maria Helena yang berdoa untuk anak-anak di negara Cina

Sejarah hidup Maria Helena Stollenwerk bukanlah sejarah kesuksesan, sebab dalam mewujudkan panggilannya dia mengalami berbagai penolakan baik dari keluarga, pastor paroki, pergulatan diri dan penantian yang lama untuk menjadi seorang suster. Maria Helena terlahir di sebuah keluarga yang berada. Ayahnya bernama Johann Peter Stollenwerk memiliki sembilan anak dari pernikahan sebelumnya dan kemudian menikah dengan Anna Maria Borngard yang melahirkan Maria Helena. Maria Helena memiliki kerinduan untuk bermisi, dia tidak dapat menahan kerinduan tersebut. Kerinduan itu bukanlah cita-cita saja, melainkan sebuah panggilan yang menunjukkan kebenaran hidupnya. 

Dalam memenuhi kerinduan Maria Helena mengalami berbagai tantangan, dia tidak memiliki jalan untuk menghidupi panggilannya karena pada masa itu di tempat tinggalnya, wilayah Eiffel, tidak terdapat biara misi. Allah memberikan jalan sekaligus pengujian bagi Maria Helena. Dia mendapat alamat rumah misi di Steyl. Rumah misi ini adalah sebuah rumah misi Jerman Societas Verbi Divini  atau SVD yang didirikan Santo Arnoldus Janssen tahun 1875 karena kulturkampf. Hal ini memberikan harapan baginya, kemudian pada tanggal 24 Oktober 1881 Maria Helena menulis lamaran pertamanya. Lamarannya diterima tetapi dia diminta untuk menunggu karena Santo Arnoldus masih berdiskersi untuk mendirikan biara suster  misi.

Para Pendiri SSpS (dari ki-ka): Sr. Maria Hellena Stollenwerk, St. Arnoldus Janssen, St. Joseph Freinademtz, Sr. Josepha Hendrina

Penantian inilah yang menjadi pemurnian panggilan Maria Helena karena tidak hanya menunggu dalam ketidakpastian, tetapi dia juga harus melayani para imam SVD sebagai pembantu. Dalam penantiannya Maria Helena mengalami pergulatan batin dengan munculnya pengalaman luka batin yang membuat dia meragukan panggilannya. Mengutip dari buku Kisah Sebuah Kesetiaan, “Cobaan-cobaan yang dialami Helena pada masa ini pertama-tama berkenaan dengan keraguannya, apakah dia sungguh dipanggil Allah. Kedua, apakah Steyl merupakan tempat yang tepat baginya untuk menghidupi panggilan itu. Terakhir, apakah tidak sebaiknya kalau dia studi, agar dapat berbuat lebih banyak di sekolah dan dunia pendidikan”. Setelah sepuluh tahun penantian Maria Helena, Allah menjawab doa-doanya melalui Santo Arnoldus Janssen yang kemudian mendirikan biara suster misionaris, yakni Kongregasi SSpS pada tanggal 8 Desember 1889 dan mengangkat Josepha Hendrina teman seperjalanan panggilannya sebagai pemimpin sedangkan Maria Helena sebagai wakilnya.

Perjalanan panggilan Maria Helena tidak berhenti di situ saja, Allah kemudian menguji kesetiaan dirinya dengan tidak menempatkan Maria Helena sebagai suster yang diutus bermisi, melainkan menjadikannya sebagai pengutus suster-suster yang bermisi. Walaupun tidak sesuai dengan mimpinya yang dahulu tetapi Maria Helena tetap setia pada jalan panggilan yang Allah berikan padanya. Bahkan ketika dia harus kembali dimurnikan Allah melalui keputusan Pendiri Santo Arnoldus Janssen yang menempatkannya kembali sebagai seorang suster novis di biara kontemplatif SSpS.Ap. Hal ini tidak mudah bagi Maria Helena tetapi dia mempunyai hati yang siap sedia diutus ke mana saja dan kesetiaannya pada panggilan Allah. 

Dalam perjalanan panggilan Maria Helena berdamai dengan penderitaan yang dialami, kekecewaan, penantian yang lama, dan perpindahannya dari biara misi SSpS sebagai rekan pemimpin ke biara kontemplatif SSpS.Ap sebagai novis, Maria Helena kemudian jatuh sakit. Pada masa itu, Maria Helena menyadari bahwa Allah tidak lagi menginginkan karyanya, melainkan lebih dari itu yakni hati dan penyerahan diri seutuhnya kepada Allah. Pada tanggal 3 Februari 1900, Maria Helena menghembuskan nafas terakhir dengan mengucapkan kalimat, “Yesus aku mau mati demi Engkau”. Demikianlah Kisah Sebuah Kesetiaan Maria Helena Stollenwerk dalam menjawab panggilan Allah sampai akhir hayat hidupnya.

Dari buku ini hal yang mengesan bagi saya adalah kesetiaan Maria Helena yang memutuskan menjawab panggilan Allah dengan berbagai ketidakpastian dan penolakan yang dialaminya. Maria Helena begitu banyak mengalami penderitaan dan perjalanan panggilannya tidak lah mudah, bahkan dia harus menunggu begitu lama untuk menjadi seorang suster misi. Ketika sudah menjadi suster misi, dia kembali diuji kesetiaannya oleh Allah dengan memindahkan dirinya ke biara kontemplatif yang tentu saja tidak mudah bagi Maria Helena dari penantian yang lama menjadi seorang pembantu, kemudian menjadi wakil pemimpin di mana dia tidak dapat bermisi, dan lalu dipindahkan sebagai seorang novis. Tetapi di akhir pengujiannya dia tetap setia pada Allah. Bagi saya, kesetiaan Maria Helena adalah sebuah anugerah yang Allah berikan, tidak semua orang memiliki kesetiaan dan kesiapsediaan seperti Maria Helena. 

Maka, saya sungguh dikuatkan ketika membaca buku ini dengan memahami kerinduan Maria Helena, kerinduan terhadap panggilannya terutama di kutipan buku yang mengatakan, “Dia tetap berpegang pada kerinduannya untuk melayani Allah sebagai misionaris. Dalam kesetiaan pada panggilan itu dia pun menemukan rahasia hidupnya sendiri, dia menemukan rancangan yang dibuat Allah untuknya”. Bagi saya, kita semua memiliki kerinduan yang terdalam seperti Maria Helena  yang tidak dapat dijelaskan atau dipenuhi oleh apa pun. Kerinduan itu yang terkadang muncul membuat hati saya mempertanyakan “Saya hidup untuk apa? Tujuan saya hidup untuk apa? dan Tuhan mau apa dengan hidup saya ?” Tiga pertanyaan inilah yang menjadi salah satu kerinduan saya yang sampai saat ini belum bisa saya penuhi dan saya temukan. Saya sadar walaupun memiliki semuanya yang tercukupi tetapi selalu ada perasaan yang kosong yang tidak bisa diisi dengan jalan-jalan, berkumpul bersama yang dikasihi, atau mendapatkan sesuatu penghargaan. Kekosongan itu tidak bisa diisi dengan sesuatu hal tetapi ketika saya duduk diam di ruang adorasi, di hadapan Sakramen Maha Kudus, saya merasa tenang dan kekosongan itu sedikit demi sedikit terisi. Terpenuhi oleh sesuatu yang tidak bisa saya jabarkan.

Salah satu potret Sr. Maria Hellena Stollenwerk

Dari kesetiaan Maria Helena saya mendapatkan pelajaran yang berharga bagi langkah hidup saya sebagai mahasiswa calon Katekis untuk memiliki kesadaran yang mendalam bahwa menjawab panggilan Allah, bukan lagi tempat di mana saya diutus atau status hidup sebagai awam maupun klerus, melainkan yang utama saya hidup dari kekuatan Allah di mana saja dan sebagai apa saja. Hidup yang baru yang menjadi berkat karya Roh Kudus untuk menjadi tempat diam yang layak bagi Allah. Jika biasanya kerinduan terdalam itu muncul dengan pertanyaan tentang tujuan hidup saya, kini berkat Beata Maria Helena kerinduan saya sekarang adalah mencari dan menemukan Allah dalam segala hal yang artinya Allah hadir dan dapat saya temukan di setiap pengalaman hidup saya, seperti Maria Helena Stollenwerk yang menemukan Allah di pengalaman hidup panggilannya.


Natalia Desi Tariani

Mahasiswa Pendidikan Agama Katolik yang saat ini tinggal di Yogyakarta. Sedang menjalani Formasi MAGIS Yogyakarta tahun 2024.

 

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *