MAGIS INDONESIA – Update Edisi Februari 2024

MAGIS Yogyakarta: Memberi Dari Apa yang Dimiliki, Melayani Dengan Setulus Hati

“Kita hanya bisa memberi apa yang kita miliki.”

Yap! Dan Kepengurusan MAGIS Yogyakarta 2024/2025 sudah mengupayakan yang terbaik selama lima minggu belakangan, memberi dari segala keterbatasan, ketidak-berpunyaan yang ada. Mau walaupun sukar, justru karena sukar..

 

Perjalanan dan Pelajaran

Kepengurusan MAGIS Yogyakarta 2024/2025 sudah berjalan sekitar satu bulan. Dalam perjalanannya sudah beragam pula yang dirasakan dan dialami sebagai satu kepengurusan komunitas. Pada tanggal 24 Januari 2024, MAGIS Yogyakarta mengadakan Rapat Besar (Rabes) perdana untuk pengurus. Rabes diadakan secara online melalui zoom meeting dan turut hadir bersama kami Romo Hendra selaku romo pendamping. Ada pun bahasan meliputi: pembahasan Visi & Misi MAGIS Yogyakarta 2024, pemaparan bagan kepengurusan, pemaparan jobdesc Pilar & Divisi serta pembahasan agenda terdekat MAGIS Yogyakarta: Project bersama SMA Kolese De Britto & Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.

Rabes Perdana Pengurus MAGIS Yogyakarta 2024/2025

Bagaimana setelah itu atau beberapa hari kemudian? Grup pilar mulai dibuat, berlanjut pada saling bertegur sapa, sedikit berkonsolidasi bahkan ada yang bersemangat untuk segera mengagendakan rapat pilarnya. Pembagian tugas semakin jelas namun seiring berjalan tak jarang dalam pelaksanaannya pun ada tantangan yang dihadapi. Kami berproses, mengevaluasi, berproses lagi dan hal tersebut turut membuat kami belajar serta bertumbuh di saat menjalani keseharian kami, ada yang berkuliah, mengerjakan skripsi, bekerja serta sedang mencari pekerjaan.

 

Berelasi dan Berkolaborasi

Di tengah tuntutan untuk beradaptasi dalam kepengurusan yang baru terbentuk, serta pelan-pelan menemukan pola komunikasi, kompromi, serta koordinasi di dalam Pilar dan Divisi masing-masing maupun lintas Pilar, ternyata selama lima minggu ini teman-teman pengurus MAGIS Yogyakarta benar-benar ditantang untuk “menjadi lebih”. Bagai bayi baru lahir yang masih merah tapi sudah dipaksa untuk langsung jogging tipis 5 km, kepengurusan yang baru memulai perjalanan ini harus dihadapkan dengan dua project sekaligus yang berkolaborasi dengan pihak-pihak eksternal Komunitas MAGIS pula :”).

Selaras dengan salah satu yang termuat dalam Universal Apostolic Preferences tentang Penjelajahan Bersama Orang Muda, MAGIS Yogyakarta berupaya membantu lebih banyak kaum muda mengenal Yesus Kristus lewat Spiritualitas Ignasian. Harapannya, anak-anak muda tersebut bisa merasakan bahwa mereka dikasihi, diselamatkan, dan diampuni lewat pengalaman mengenal dan mengalami Yesus secara lebih mendalam dan mengikuti-Nya lebih dekat dalam kehidupan sehari-hari. Dinamika perwujudan visi besar ini dilakukan MAGIS Yogyakarta lewat kolaborasi dengan sekolah dan paroki Jesuit, yang kali ini dilakukan bersama SMA Kolese De Britto Yogyakarta dan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.

 

Youth Ignatian Sharing Session Goes to SMA Kolese De Britto

Pelayanan pertama yang berhasil dilaksanakan dengan baik oleh MAGIS Yogyakarta adalah kesempatan berkolaborasi dengan SMA Kolese De Britto Yogyakarta lewat ajakan dari Romo Hugo SJ. SMA ini merupakan salah satu sekolah Jesuit yang menghidupi semangat dan spiritualitas yang sama dengan MAGIS, yakni Spiritualitas Ignasian. Kegiatan yang mengusung tema “Youth Ignatian Sharing Session” ini berlangsung pada tanggal 30 Januari dilanjutkan di tanggal 1-2 Februari 2024 bertempat di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Sasaran kegiatan ini adalah para siswa kelas X (sepuluh) yang baru selesai mengikuti LKTD dengan tujuan untuk membantu mempertajam berefleksi.

Para Fasil, Romo, dan Siswa Kelas X SMA Kolese De Britto Peserta Sharing Session

 Ice breaking, sharing materi, sharing bersama begitulah alur dari dinamika dalam setiap kelas per harinya. Ice breaking berupa games sederhana, salah satunya berdiri membentuk lingkaran kemudian berhitung namun dengan aturan main: lebih dulu menargetkan jumlah yang ingin dicapai, saat ada angka ‘3’ dalam hitungan diganti dengan satu tepukan. Games selesai jika target dapat tercapai. Apabila ada peserta yang membuat kesalahan, maka mendapat hukuman berupa tanda pada wajah yang salah, lalu teman yang berada di sebelah yang salah memposisikan tubuhnya setengah berdiri (squat :”)), lalu semua peserta harus memulai hitungan lagi dari awal. Melalui ice breaking ini para siswa diajak berefleksi apa yang didapat seperti melatih fokus, kompak dan solid, bertanggung jawab dan peduli pada sesama.

Sesi Games Bersama Kak Ema

 

Setelah asyik dan seru-seruan, kemudian dinamika dilanjutkan dengan sharing materi diskresi. Para fasilitator dari Komunitas MAGIS membagikan pengalaman mereka saat berdiskresi dalam hidup hariannya. Pembedaan roh hingga pengambilan keputusan secara Ignasian, bagaimana dampaknya, bagaimana rasanya. Bersama mereka, para fasilitator MAGIS yang hadir malah terfasilitasi untuk semakin mendalami pembedaan roh, keterampilan mengenali dan mencermati gerak batin dalam diri masing-masing. Bagaimana menimbang-nimbang pilihan dengan tabel pro-kontra, menyerahkannya pada Tuhan dan mengarahkannya demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Menariknya pada sesi ini ada dinamika bersama melalui praktik langsung bagaimana menggunakan tabel pro-kontra, dan salah satu sharing yang diolah bersama dalam kelas adalah tentang menjadi pastor dan tidak menjadi pastor .

Sesi Sharing Bersama Kak Donda

 

Setelah kegiatan per harinya para fasilitator MAGIS yang terlibat pun melakukan pengendapan bersama dalam sesi Magis Circle (Magciran). Hal ini bertujuan supaya dalam project ini para fasilitator tidak hanya berperan sebagai event organizer semata, melainkan menjadi orang-orang yang dengan sadar hadir kini dan di sini, berdinamika saling belajar dan berbagi pengalaman, serta memaknainya lewat refleksi bersama. Kami saling mendengarkan serta menceritakan pengalaman sebagai fasilitator satu sama lain, hingga akhirnya sama-sama menyadari bahwa “Luar biasa ya!! Kita semua bener-bener di-push untuk ber-agere contra dengan project yang padat merayap di masa awal kepengurusan ini!!” . Karena jumlah pengurus MAGIS Yogyakarta sendiri saja sudah sangat sedikit, dan fasilitator yang terlibat dalam project intensif tiga hari ini pun hanya delapan orang. Tapi akhirnya.. We made it! Syukur pada Allah.. Berkaca dari pengalaman ini, terbukti sudah bahwa tim yang solid, penuh empati, dan punya kesadaran untuk saling memahami dan mem-back-up satu sama lain adalah koentji!! Terima kasih kitaa..

Materi Sharing Session

 

Tiga kalimat yang diperoleh sebagai peneguhan dari proses pengendapan pengalaman kebersamaan di sekolah ini adalah:

“Terima kasih karena telah bersama-sama berani melampaui & melengkapi”,

“Aku dapat melampauinya ketika aku percaya dan berharap dalam pelajaran menemukan makna di setiap prosesnya”,

serta  “Belajar untuk lebih menaklukkan diri lewat proses yang penuh syukur sampai akhir”. 

Para Fasil Hari Pertama-Ketiga

 

Sebuah Perayaan, Serta Peneguhan Bagi Sebuah Kehilangan

Sembari terus berdinamika dalam kepengurusan, ternyata kami diberi rahmat kegembiraan juga saling menguatkan. Pada hari Jumat, 2 Februari 2024, Romo Hendra, pendamping MAGIS Yogyakarta mengikrarkan Kaul Akhir Jesuit di Paroki St. Theresia Bongsari, Semarang. Kami yang hadir merasa sungguh bersukacita & terharu melihat Bapak kami tercinta yang telah sampai di tahap ini.. Proficiat ya, Mo!! Semoga senantiasa setia dalam karya pelayanannya, khususnya dalam menemani kami latihan ber-agere contra setiap harinya, demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.

 

Anggota MAGIS Bersama Romo Hendra, SJ.

 

Romo Hendra, SJ Sesaat Setelah Mengikrarkan Kaul Akhir Jesuit

 

Selanjutnya, sebuah perjalanan disebut kehidupan jikalau dalam prosesnya ada tawa juga air mata yang datang silih berganti. Bapak dari salah satu saudari yang kami kasihi, Mbak Sherly, telah berpulang ke rumah Bapa pada Sabtu, 17 Februari. Silih berganti kami berupaya hadir menemani Mbak Sherly dalam dukacita yang sedang dihadapinya. Bersama berdoa, bersama saling menguatkan. Semoga Mbak Sherly dan keluarga yang ditinggalkan memperoleh kasih penghiburan yang dari Tuhan, dan semoga mendiang Bapak berbahagia bersama para kudus di surga. Amin..

 

 

 

Kobar-kan Semangat

Seperti yang sudah dijadwalkan, hari-H project kolaborasi MAGIS Yogya dengan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru (Kobar) pun tiba. Persiapan dimulai dengan membentuk grup Fasil Kobar, di mana tiap pilar mengutus fasilitator-fasilitator yang akan melayani di project ini. Tak lupa pihak MAGIS Yogyakarta juga berkoordinasi dengan pihak Paroki Kotabaru, yang pada pertemuan perdana di Pastoran Kotabaru diwakili oleh Romo Fajar, SJ selaku Romo Vikaris Paroki Kotabaru, Frater Craver, SJ, serta Kak Vania. Mereka bertigalah yang menginisiasi project kolaborasi ini, berangkat dari keresahan akan kebutuhan orang muda Kotabaru untuk mengenal, mengalami, dan mempraktikkan Spiritualitas Ignasian dalam kehidupan harian, juga dalam konteks berkomunitas di Paroki Kotabaru.

 

Pertemuan Perdana MAGIS x Kobar

 

Pasca rapat perdana dengan pihak Paroki Kotabaru, disepakatilah bahwa project ini akan bertajuk KOMIK (Kelompok Orang Muda Ignasian Kotabaru). Model kegiatannya akan seperti Formasi Magis, dengan format dan isi yang telah disederhanakan serta dikontekstualisasikan dengan kebutuhan orang muda di Kobar. Akan ada Pertemuan Bulanan (Perbul) setiap bulannya, mulai dari Bulan Februari hingga Agustus nanti. Materi-materi seperti “From Inigo to Ignatius”, “Sejarah Hidup”, serta “Asas dan Dasar” akan diberikan para Fasil di Perbul-perbul yang akan datang. Dan setelah sesi input materi, akan ada waktu untuk para peserta melakukan sharing di kelompok kecil seperti sesi Magis Circle (Magciran) di Formasi. Namun, untuk project KOMIK ini akan disebut dengan Kocir (Kobar Circle) ^^. Sesi Kociran akan dipandu oleh Fasil Kocir, yang terdiri dari Fasil MAGIS beserta dua orang Frater, yakni Fr. Craver, SJ dan Fr. Anes, SJ.

Karena sebagian besar dari Fasil Kocir ini baru saja menyelesaikan Formasi tahun 2023, maka mereka merasa perlu untuk diberi bekal sebelum terjun memimpin sharing di Kociran. Oleh karena itu, Steering Committee (SC) MAGIS Yogya 2024/2025 yakni Mbak Ayu beserta Koordinator Divisi Saroh Pilar Spirituality MAGIS Yogya 2024/2025 yakni Mbak Arum pun memberi pembekalan pada 13 Februari 2024 bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa (PPM) DIY. Pembekalan ini berisi kiat-kiat memimpin Percakapan Rohani/ Sharing 3 Putaran, Doa Hening, dan juga Examen. Setelah sesi input materi, tiga hari berikutnya para Fasil Kocir bergantian berlatih memimpin doa hening via zoom meeting.

Setelah menempuh berbagai persiapan, pada Minggu, 18 Februari 2024 Perbul 1 KOMIK pun dilaksanakan, bertempat di Aula Lantai 2 Pastoran Lama Kotabaru. Tema Perbul perdana ini adalah Community Building sekaligus Perkenalan Program yang disampaikan oleh Romo Fajar, SJ. Materi Community Building disampaikan oleh Donda selaku Fasil Materi, yang membahas urgensi komunitas yang solid dan utuh bagi perkembangan diri orang muda melalui pengenalan dan pengalaman akan Spiritualitas Ignasian dalam hidup harian. Materi ini dilanjutkan oleh games ComBuild, yang bertujuan untuk merekatkan kekompakan, semangat kerja sama, dan kolaborasi antar peserta.

Terdapat 29 peserta yang hadir di Perbul I dari 35 orang yang terdaftar. Para peserta merupakan orang muda yang tergabung dalam berbagai Tim Pelayanan (Timpel) dan Lingkungan di Paroki Kobar. Para peserta ini akan berdinamika bersama untuk mencicipi Spiritualitas Ignasian, yang juga diawali dengan berkenalan dengan Ladoda (Latihan Doa Dasar). Input materi Ladoda diberikan oleh Adi yang juga merupakan Fasil Materi, yang menjabarkan jenis-jenis doa dasar yang akan dipraktikkan oleh teman-teman peserta, seperti doa hening, eksamen, jurnaling, hingga sharing di kelompok kecil (Kociran). Setelah menerima materi, peserta juga langsung diberi kesempatan untuk melatih ke-empat tahap Ladoda tersebut, hingga akhirnya Perbul I KOMIK pun usai.

Sesi Games ComBuild

 

Peserta KOMIK (Kelompok Orang Muda Ignasian Kotabaru)

 

Merawat Relasi: Evaluasi, Refleksi, Aksi!

Sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kesehatan spiritual dan fisik, Pilar Companionship mengadakan kegiatan MAGIS Berlari pada Kamis, 8 Februari 2024 berlokasi di Wisdom Park Lembah UGM. Sesi olahraga yang ternyata malah lebih banyak jalan santuy-nya ketimbang beneran berlari ini kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing tipis-tipis dan makan siang bersama. Semoga di kegiatan MAGIS Berlari berikutnya yang join bisa lebih rame yaa hehehe .

 

Akhirnya, Bulan Februari ditutup dengan suatu momen untuk Pengurus MAGIS 2024/2025 mengevaluasi, berefleksi, dan menyusun rencana aksi bersama untuk sebulan ke depan dalam kegiatan Konsolidasi Bulanan (Konbul) #1. Konbul kali ini berlokasi di Pusat Pastoral Mahasiswa (PPM). Agenda utama setiap Konbul adalah Magciran Pengurus dan Rapat Besar (Rabes). Dalam agenda Magciran Pengurus, para pengurus saling berbagi dan mendengarkan sambatan hati terkait dinamika kepengurusan sebulan belakangan, juga life update tipis-tipis ^^. Lewat agenda ini, kami benar-benar terkuatkan karena akhirnya sadar bahwa tidak berjalan (dan mumet) sendirian dalam ngurusin MAGIS dan segala isinya hehehe. Saling mendengar sebagai kawan, saling sayang dan saling dukung..

Dalam agenda Rabes, BPH dan tiap Pilar beserta Divisi di bawahnya memaparkan kegiatan maupun jobdesc apa saja yang telah terlaksana sepanjang sebulan ini, apa evaluasi serta refleksi yang diperoleh dari dinamika yang ada. Secara umum, kami sama-sama sadar bahwa komunikasi dan kompromi antar individu maupun lintas Pilar harus semakin ditingkatkan dan dirawat. Pemerataan pembagian tugas, serta inisiatif untuk saling back-up satu sama lain juga menjadi concern bersama.

Sesi Rabes dalam Konbul #1

 

Untuk sebulan kedepan, pengurus akan fokus mempersiapkan Perbul II KOMIK yang akan dilaksanakan di minggu pertama bulan Maret. Di samping itu, kami juga akan mulai mengupayakan konten-konten promosi MAGIS Yogyakarta serta Spiritualitas Ignasian untuk orang muda, sebagai langkah persiapan pembukaan Formasi MAGIS Yogya 2024 di bulan September nanti. Semoga pengalaman agere contra kolektif yang telah dialami di lima minggu pertama kepengurusan ini dapat menjadi bekal dalam dinamika kepengurusan di minggu-minggu berikutnya. Semangat kita!!

 


Penulis : Edi & Donda

MAGIS Yogyakarta

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *