Sabar Ini Ujian merupakan film Indonesia dengan tema time-loop yang tayang di tahun 2020.Film ini dibintangi oleh Vino G. Bastian sebagai pemeran tokoh utama pria bernama Sabar dan Estelle Linden yang memerankan tokoh utama wanita bernama Astrid.
Berawal dari Sabar yang memiliki seorang mantan kekasih bernama Astrid yang mana di hari Sabtu, 11 April 2020, Astrid akan melangsungkan pernikahan. Sebelumnya, Sabar dan Astrid hampir saja melakukan pernikahan, tetapi gagal di hari pernikahannya, karena Sabar mendadak mengatakan pada Astrid bahwa ia belum memiliki kesiapan yang sangat matang. Sabar dan Astrid adalah teman sepermainan sewaktu SMA, bersama dengan Billy, Ilham, Aldi dan Dimas.
Setelah gagal pernikahannya dengan Sabar, Astrid menjalin cinta dengan Dimas hingga pada akhirnya melangsungkan pernikahan. Sabar mendapat undangan pernikahan dari Astrid tepat di tanggal 11 April 2020, Sabar terbangun dikarenakan mendapatkan telepon dari sang ibu, yang diperankan oleh Widyawati.
Setelah itu, Billy teman Sabar, menelepon Sabar untuk mengingatkan Sabar agar hadir di pernikahan Astrid dan Dimas. Dengan berat hati, Sabar pun bersiap-siap. Namun selama persiapannya berangkat menuju acara pernikahan tersebut, ada saja halangan, kejadian menjengkelkan, dan aneh yang menimpanya, mulai dari sabun cuci mukanya habis, mobilnya yang mendadak mesinnya tidak bisa menyala, bertemu dengan supir mobil online yang sangat ceriwis, mendapat ejekan dari Aldi dan Ilham, serta Sabar memakai setelan jas layaknya seorang pengantin pria–yang mana seharusnya Sabar memakai pakaian batik.
Sabar terpana dengan kecantikan Astrid. Saat Akad berlangsung, Dimas salah mengucapkan nama lengkap Astrid saat ijab kabul. Setelah itu, semua prosesi adat pernikahan Astrid dan Dimas, berjalan dengan baik. Keesokan harinya, Dimas terbangun masih di tanggal yang sama yaitu 11 April 2020, terbangun karena mendapat telepon dari sang ibu, sabun cuci mukanya habis, mesin mobilnya yang tidak bisa menyala, bertemu dengan supir mobil online yang sama. Namun, Sabar akhirnya sadar dia tidak boleh salah memakai dresscode seperti hari Sabtu kemarin, dan kali ini Sabar benar memakai batik. Meskipun demikian, ia tetap mendapatkan ejekan dari kedua temannya–Aldi dan Ilham, serta Dimas masih salah dalam mengucapkan nama Astrid dalam ijab kabul.
Keesokan harinya masih juga mengulang hari dan tanggal yang sama yaitu Sabtu, 11 April 2020 dan keesokan harinya dan lusa dan selanjutnya masih terulang pola peristiwa yang terjadi.
Sabar hampir dibuat gila karena pengulangan ini, sehingga Sabar melakukan pernyataan konyol dan berani saat prosesi ijab kabul dengan mengatakan bahwa dia masih mencintai Astrid dan tidak merelakan Dimas menikahi Astrid. Namun, pernyataannya tersebut membuat Astrid sangat kecewa pada Sabar.
Penolakan dari Astrid membuat Sabar sakit hati. Akan tetapi, keesokan harinya masih mengulang hari dan tanggal yang sama yaitu Sabtu, 11 April 2020. Untuk kali ini, Sabar mulai membuat rencana untuk menggagalkan pernikahan Astrid. Hari Sabtu, 11 April 2020 masih terulang kembali terus-menerus. Sabar masih bertekad memperbaiki setiap rencananya menggagalkan pernikahan Astrid dengan mendatangkan mantan kekasih Dimas yang mengaku sudah dihamili oleh Dimas. Selanjutnya, misi Sabar adalah melakukan pendekatan emosional kembali untuk mendapatkan hati Astrid kembali. Hingga pada waktunya, Sabar melamar Astrid di kamar kost.
Bukannya membuahkan hasil yang membahagiakan, Sabar masih terbangun di hari dan tanggal yang sama yaitu Sabtu, 11 April 2020 dengan kesedihan yang sama yaitu Astrid dan Dimas melangsungkan pernikahan. Astrid tidak ada di sampingnya saat Sabar terbangun. Sabar mendapat telepon pagi dari ibunya, Billy meneleponnya untuk hadir di pernikahan Astrid dan Dimas, dan sebagainya masih sama.
Kejadian pada Sabtu, 11 April 2020 terulang terus-menerus, Sabar justru melewati setiap hari Sabtu, 11 April 2020 tersebut dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan dan melakukan perjalanan liburan keluar kota. Itu pun tidak mengubah hari dan tanggal berganti.
Hingga pada akhirnya, Sabar berkunjung ke rumah ibunya, menanyakan apa yang membuat Ibunya bahagia. Sang ibu mengatakan bahwa ia bahagia jika anaknya terlihat bahagia. Namun, ketika ibunya menanyakan kembali apakah Sabar sudah bahagia, Sabar mengakui bahwa ia merasa tidak tahu apakah sudah bahagia. Ibunya mengatakan bahwa kebahagiaan berawal dari rasa syukur. Singkat cerita, ibu Sabar memberikan tips menjadi penuh syukur yaitu ikhlas dan memaafkan. Sontak kata-kata ibunya tersebut membuat Sabar marah dan kemudian berujung dengan pembahasan ayahnya yang meninggalkan Sabar dan ibunya.
Pada Sabtu, 11 April 2020 kali ini, Sabar sudah mengikhlaskan Astrid diperistri oleh Dimas dan kemudian Sabar berkunjung ke rumah bapaknya dan keluarga barunya. Di saat itu, bapaknya meminta maaf pada Sabar dan menceritakan alasan dia meninggalkan Sabar dan ibunya. Ia melakukan itu untuk melindungi seorang perempuan bisu yang hamil besar yang sedang bersembunyi di tokonya dari amukan massa. Perempuan tersebut hamil akibat perkosaan. Kesalahpahaman tersebut membuat Ibu dan Bapak Sabar bercerai.
Sabar dipertemukan dengan seorang perempuan kurang lebih memiliki kesedihan yang sama dengan Sabar dan mereka menjalin cinta. Setelah Sabar menjadi ikhlas dan bersyukur dengan apa yang dimilikinya, bapaknya meninggal dunia. Pukulan yang teramat menyedihkan bagi Sabar dan ibunya serta keluarga baru bapak Sabar.
Kisah dalam film ini, membuatku berefleksi, bagaimana pentingnya dan berdampak besarnya reaksi berdamai dengan masa lalu. Reaksi dari keikhlasan membuat orang tersebut menjalani hari-hari selanjutnya dengan keterbukaan pikiran dan hati sehingga membahagiakan hati dan pikiran. Perlu proses yang panjang untuk masuk ke dalam fase keikhlasan atas kesedihan dan kegagalan di masa lalu. Pantang menyerah untuk menjalani fase kehidupan pun menjadi salah satu dari poinnya juga.
Aku diajarkan untuk sedikit demi sedikit masuk pada fase bersyukur, mengikhlaskan, dan memaafkan. Secara sadar menyadari kehadiran yang terdekat, dan memaafkan masa lalu yang selalu terbawa ke mana pun, yang membuat ketakutan semakin besar dan justru berakhir pada hati yang murung. Kesan yang melekat dari film adalah kekuatan mengikhlaskan dan memaafkan pada terbukanya berbagai macam berkat dan karunia dari Tuhan.