Beautiful Days in MAGIS

Pribadi

Tidak terasa sudah 8 bulan perjalananku bersama MAGIS, bahkan lebih ditambah waktu persiapan bersama pengurus lain untuk Formasi tahun 2021-2022 ini. Excitement yang aku rasakan dari awal kepengurusan kini sudah mencapai puncaknya. Aku bersyukur karena tahun ini baik pertemuan bulanan, circle-an, MAD, hingga Missioning lebih banyak dilakukan secara offline, mengobati rasa kangen dan penasaranku pada tahun 2020 ketika aku baru bergabung menjadi formasi. Tentu saja, rasanya begitu berbeda, bukan hanya karena tahun lalu semua pertemuan terpaksa harus dilakukan secara online, tetapi juga karena pada tahun ini aku diberikan kesempatan untuk mendampingi para formasi menjadi seorang animator.

Pribadi

Jika flashback ke belakang, ternyata perjalanan kami cukup panjang. Mulai dari banyaknya pertemuan online, TFT, hingga memasuki tahap interview. Setiap fase, memberikan cerita dan pengalaman untukku. Terutama, jika aku renungkan kembali saat pertama kali aku  bertemu dengan calon formasi saat tahap interview dan melihat mereka melanjutkan perjalanannya bersama MAGIS hingga perubahan serta pertumbuhan mereka membuat aku semakin memahami arti sebuat proses dan kesetiaan terutama dalam circle-ku saat ini.

Pribadi

Hari pertama aku mengenal dan bertemu dengan teman-teman formasi saat community building, tepatnya di tanggal 14 November 2021. Aku bersyukur bisa bertemu mereka tatap muka, teman seperjalananku dengan wajah dan keunikan masing-masing. Dari sinilah kami mulai berkenalan satu sama lain dan melanjutkan perjalanan kami, sambil memikirkan nama yang unik untuk menggambarkan circle ini terpilihlah nama “Kanguru” sebagai singkatan dari visi misi kami dalam kelompok. “Kasih tanpa gundah dan ragu”, nama ini aku yakini sebagai doa dan harapan kami setelah kami menyelesaikan formasi di tahun 2021. Benar saja, setelah mengenal mereka selama 8 bulan ini ternyata teman-teman dalam circle Kanguru memiliki kasih yang besar dan tergerak untuk terus mengadakan kegiatan sosial rutin bahkan setelah menyelesaikan dinamika formasi MAGIS tahun 2021.

Pribadi

Perbul demi perbul yang kami lewati membawa kami semakin mengenal diri sendiri dan tentu saja mengenal circle kami. Aku pribadi merasa bersyukur dengan setiap canda, tawa, sharing, dan perhatian-perhatian kecil yang aku dapatkan dari teman circleku. Moment yang kami habiskan dan kami bagi bersama ketika teman circle berulang tahun, hadiah kecil yang diterima, bahkan dukungan doa setiap bulannya yang membuat kami bertumbuh perlahan dalam circle ini. Satu moment yang paling mengesankan bagiku adalah ketika kami bersama-sama melakukan aksi Paskah dengan mendatangi Rumah Belajar Murnity di Penjaringan. Itulah pertama kalinya kami melakukan circlean secara offline, segala persiapaannya kami lakukan bersama-sama dan berbagi tugas. Melihat senyuman di wajah anak-anak di RBM menjadi sumber semangat dan kerinduan kami untuk terus melakukan aksi ini di kemudian hari.

Aku bersyukur pula di tahun ini MAD hadir dalam aksi baru. Di tengah-tengah pandemi, MAGIS bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Peregrinasi kecil-kecilan yang dilakukan ternyata dapat direfleksikan menjadi sesuatu yang berharga pula. Dari circle MAD aku bisa melihat ternyata teman-teman tidak memiliki ketakutan. Dari awal mereka sudah percaya bahwa perjalanan yang akan mereka lakukan bersama teman-teman lain akan berhasil. Walaupun aku tidak ikut melakukan peregrinasi bersama mereka, aku mendapatkan refleksi dari mereka. Terkadang aku terlalu takut untuk melakukan hal-hal yang di luar kebiasaan dan zona nyamanku, kurang mengandalkan Tuhan. Salah satu teman di circle juga bercerita, bagaimana melihat wajah Tuhan dalam diri teman circle yang lain. Bagaimana masing-masing pribadi tidak mengikuti ego sendiri dengan menunggu teman lain, seorang leader yang tidak memaksakan kehendak dan merundingkan keputusan bersama.

Pribadi

Hingga sampailah di akhir formasi, kegiatan Missioning diadakan selama 2 hari 1 malam dengan tema yang sangat menarik membuat aku menyadari bahwa aku telah menerima dan mendapatkan cinta dari Tuhan, orang tua, dan sesama. Sebuah titik ketika aku kembali diingatkan untuk mengamalkan cinta yang sudah aku terima kepada orang lain. Film “A Beautiful Day In The Neighbourhood” yang kami tonton bersama, mengingatkan aku akan arti pentingnya cinta bahkan dalam pekerjaan atau profesi yang aku jalani saat ini. Aku melihat Mr, Roger sudah menemukan personal vocation dalam dirinya sehingga orang lain yang menerima sinyal tersebut merasa terberkati. Dari film ini juga aku menyadari terkadang aku fokus terhadap masalah yang aku alami dan tidak dapat mengelola emosi pribadi sehingga, orang lain bisa tersakiti dari ekspresi emosi yang tidak dapat aku olah dengan baik.

Pada akhirnya, aku menyadari mendapatkan rahmat yang besar dari perjalananku selama 1 tahun lebih di MAGIS. Melalui latihan rohani yang diajarkan, aku menyadari keberadaanku, keberadaan orang lain, lebih peka terhadap keadaan sekitarku. Aku belajar melihat Tuhan seperti titik-titik dalam kertas hidupku, Dia bisa berada di manapun, melalui hal sekecil apapun, dan keberadaanNya nyata.

 


Santi Leviani

Lahir di Bogor 07 Agustus 1996. Saya adalah seorang karyawan swasta yang berdomisili di Jakarta.  Melalui MAGIS saya belajar untuk berefleksi bahwa profesi saya saat ini merupakan sarana untuk mencapai Panggilan Raja pribadi. Magis 2020

 

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *