Pengalaman circle-an pertamaku adalah saat mengikuti kegiatan Community Building maGis. Saat itu aku merasa senang karena sudah sekian lama (kurang lebih 3 tahun, aku tidak aktif secara offline dalam komunitas Katolik). Kami bertemu dengan Pendamping dan Animator circle, memperkenalkan diri secara bergantian, sekaligus menyampaikan apa yang kami rasakan selama seminggu terakhir.
Setiap komunitas pasti memiliki keunikan/ciri khas masing-masing, hal yang sama juga berlaku pada maGis. Dari sekian komunitas yang kuikuti selama ini, baru kali ini aku diminta untuk menyampaikan perasaan yang dirasakan selama satu minggu terakhir. Untungnya aku bukan orang pertama. Jadi aku punya waktu lebih lama untuk memikirkan apa yang mau kusampaikan. Hehe… 😅
Pertemuan selanjutnya juga diadakan secara online offline. Namun sayangnya, aku tidak bisa ikut karena sudah ada janjian dengan saudara di luar kota. Aku sudah membuat rencana janji bertemu dengan saudaraku beberapa waktu yang lalu dan tidak kutepati karena ada kegiatan lain. Jadi saat itu, aku tetap memilih untuk menemui saudaraku. Meskipun tidak bisa mengikuti pertemuan offline, sebenarnya aku tetap bisa mengikuti pertemuan circle secara online. Saat itu, ada perasaan sedih karena tidak bisa bertemu secara offline. Waktu itu, aku mengikuti pertemuan via video call dan hanya sebentar. Untungnya masih bisa join meski di bagian akhir (mungkin malah sudah selesai karena aku hanya sempat say “Hi” dan mendengarkan rangkuman dari pertemuan circle offline pada hari itu).
Kegiatan circle dilanjutkan pada malam hari secara online dengan agenda utama membahas apa yang akan dilakukan untuk membuat video perkenalan circle. Pada circle online ini, aku tidak merasakan kesedihan seorang diri karena saat kami sharing di awal ternyata Pendamping kami (Frater Septian Kurniawan) juga merasa sedih karena tidak bisa mengikuti kegiatan circle offline. Perasaaanku saat mengikuti kegiatan circle hari ini yaitu terkagum oleh kreativitas teman-teman, animator, dan pendamping. Aku merasa hampir semua dari kami sangat antusias untuk membuat video perkenalan. Pada bagian akhir, kami melakukan examen yang dipimpin/dipandu oleh Frater Septian.
Kegiatan circle berikutnya, yaitu kegiatan mingguan (examen) dan diadakan online setiap hari Senin. Pada kegiatan circle kali ini, aku lebih bisa mengikuti instruksi saat examen meskipun agak mengantuk. Examen waktu itu dipimpin oleh salah satu animator saya (Gabriella Natalia). Masih banyak kegiatan yang lain dan akan diulas pada cerita circle berikutnya.
Menurutku, setiap pertemuan memiliki “rasa”-nya masing-masing. Kadang “manis” (senang, bahagia, …), kadang “asam”/”asin” (sedih, terharu, …), dan kadang “hambar” (biasa saja, flat, …). Pada akhirnya, semua “rasa” itu kuanggap wajar karena pasti ada hal lain yang memunculkan “rasa” itu. Jika pada pertemuan berikutnya muncul “rasa” yang tidak seharusnya muncul, maka aku akan berusaha untuk tetap menyadari, menerima, dan tidak berlama-lama “menikmati” hal yang seharusnya tidak aku “nikmati”. Selain itu, aku akan berbagi “rasa”-ku dengan teman-teman circle dan jika mereka merasakan hal yang serupa, aku bisa membagikan pengalamanku dengan maksud untuk menguatkannya.