Membangun untuk Bertumbuh Bersama

google

 

Ketika awal Frater menyampaikan informasi pada calon formasi maGis, ia mengatakan bahwa biasanya motivasi seseorang bergabung dalam komunitas maGis adalah untuk mendapatkan jodoh yang seiman. Dalam sepersekian detik, terlihat peserta zoom yang bergabung senyum-senyum sendiri, meskipun saya tidak bisa memastikan apakah keterangan yang disampaikan tersebut adalah sebuah kebenaran atau candaan. Hehehe. Namun, ini justru menarik. Sebab,  beberapa informasi yang dimuat di Instagram maGis Indonesia melarang para pencari jodoh untuk bergabung. “Mungkin itu hanya himbauan saja kali ya hehe,” pikirku

Seiring berjalannya waktu, saya dalam Circle Kangguru. Jika  diidentifikasi secara detail, sepertinya kami memiliki karakternya masing-masing. Satu persatu, ada yang terlihat hobi menyanyi, menulis, berdiam diri, dan ada yang suka bertapa. Sebagai asumsi, pendapat itu mungkin saja benar.

Tugas pertama kelompok saya adalah membuat video perkenalan. Satu persatu kemudian memperkenalkan diri sebagai pribadi mager, galak, cool, labil, dan heboh. Sebagai sebuah ungkapan, itu bisa menjadi informasi. Dari asumsi dan ungkapan, sepertinya tidak selaras. Mengapa bisa bertolak belakang ya? Mungkin karena di awal-awal kami belum saling mengenal. Sekarang tidak kenal-kenal sekali wkwkwk. Tetapi, sebagai sebuah fakta, semakin kami berproses dan bertumbuh, saya mulai mengenal dan memahami teman-teman satu Circle.

Berproses dan bertumbuh dalam sebuah komunitas, yang mengerucut lebih kecil menjadi kelompok/ Circle itu menarik. Dalam beberapa peristiwa, ada sedih dan senangnya. Sedih, ketika group whatsap sepinya seperti jembatan bacem di malam hari; menyeramkan dan menakutkan. Mungkin semua pada sibuk ya, wkwkw. Tetapi senangnya lebih banyak.  Di saat jam-jam kerja, saya sering curi pandang melihat tampilan layar whatsapp, ada tulisan animator sedang mengetik. Muncullah kalimat, mau examen bareng hari apa? Jam berapa? Itu rasanya senang sekali. Mengapa? Karena ini adalah komunitas. Tujuan Saya bergabung tentu bersama-sama bertumbuh dan berproses. Hehe.

Perasaan berkomunitas, ini yang menjadi penting. Saya berasal dari kampung. Hampir setahun tinggal di DKI Jakarta, beberapa tempat di sini menunjukkan penduduknya cuek dan individualistis. Jarang terlihat perasaan saling bersahabat dan merasakan indahnya hidup berkomunitas. Padahal dengan berkomunitas kita dapat menumbuhkan ikatan mendalam antar sesama manusia. Solidaritas anggota komunitas menjadi seruan moral tanpa syarat, tanpa pamrih saling tolong menolong dan membantu sesama.

Namun, berkat teman-teman yang tergabung dalam komunitas Magis, khususnya Circle Kangguru, ada hal berbeda yang kurasakan. Seperti oase di padang gurun, dalam beberapa peristiwa, mereka menuntunku untuk selalu tetap berdoa dan fokus pada tujuan sebagai perantau. Terlepas dari mereka sadar atau tidak, kemunculan setiap huruf di dalam group whatsapp, itu seperti broadcast atau alarm bagiku, apakah sudah examen hari ini Sam? Sudah berucap syukur dan mohon berkat belum hari ini? Hingga ketika momen-momen akan jatuh kedalam dosa, semangat Circle Kangguru itu seperti mengebu-gebu, ayo Sam, jangan lakukan, bertumbuhlah bersama-sama didalam semangat Igantian, menjadi pelayan Allah sepanjang hari.

Terimakasih Circle Kangguru, perhatian dan kehadrian kalian membuatku tidak ragu melanjutkan hidup di hari depan. Saya yakin, satu persatu kalian tidak menyadari dengan begini saja. Circle kita masih bisa bertahan. Sepertinya ini perintah tanpa syarat itu, hidup berkomunitas dapat menumbuhkan moralitas dan mendorong nurani manusia untuk memberi kepada yang lain. Berkomunitas mendorong kita melampaui tuntuan hukum dan tradisi orang Jakarta. Circle Kangguru, tanpa kita sadari, kita mampu untuk bersikap saling jujur dan bermoral. Circle Kangguru, kita telah memberikan ruang relasi yang mengambil waktu dan merasakan kehadiran antarpribadi secara utuh dan relasional dengan obrolan sebelum atau sesudah Examen bareng. Mari kita pertahankan dan bersama-sama bertumbuh dalam semangat Igantian. Jika ada informasi seperti disampaikan Frater di awal-awal, itu mungkin hanya candaan saja. Mengapa? Karena aku yakin, saat ini kita masih mempersiapkan diri menjadi pribadi yang siap menjadi pelayan-Nya di manapun kita berada. Terimakasih ☺ (*)

 


Samuel Bona Tua Rajagukguk

Samuel lahir di Pematangsiantar, dibesarkan juga di Pematangsiantar. Sekarang menjadi pekerja kontrak di Jakarta, senang memasak dan menonton Indonesia Basketball League. Sangat bersyukur bisa bertumbuh bersama komunitas Magis 2021. Samuel ingin menjadi diri seutuhnya bagi orang lain.
Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *