Mengarahkan Hidup Bagi Transformasi Rohani

Judul Buku      : Sacred Rhythms (Irama Kudus), Mengarahkan Hidup Kita Bagi Trasformasi Rohani
Penulis             : Ruth Haley Barton
Penerbit           : Lietratur Perkantas Jawa Timur, 2013
Tebal Buku      : 204 halaman

Sacred Rhythms (Mengarahakan Hidup Kita Bagi Transformasi Rohani) berangkat dari perjalanan Ruth Haley Barton yang merenungkan perjalanan pelayanannya. ‘Tetapi sering kali apa yang diberikan berlimpah pada awalnya justru ditemukan kosong pada akhirnya’, begitu kira-kira kalimat yang memantik penulis untuk membongkar kerinduan terdalamnya.

Ia merasa tak satu pun aktivitas, baik kristiani maupun sekuler yang mampu mengisi kehampaan yang telah menganga di dalam batinnya. Siapa sangka, seorang yang sejak kecil begitu aktif dalam pelayanan menggereja menemukan ini ada di dalam dirinya ?

Ruth merasa tidak bisa lagi membiarkan kerinduan terdalamnya tidak didengar. Saat itu, ia merasa sulit untuk bicara pada siapa tentang realitas yang menggelisahkan itu. Menurutnya, kehidupan di dalam dan di sekitar komunitas Kristennya kurang membantunya dalam memperhatikan kerinduan-kerinduan semacam ini, untuk percaya bahwa jauh di kedalaman batin ada sesuatu yang harus didengar. Atau, untuk memberikan harapan bahwa kerinduan semacam ini bisa membawa kita ke suatu tempat yang lebih baik. Ruth merindukan sebuah kasih yang tidak dipenuhi hubungan yang saling mengambil untung. Kerinduan akan kesembuhan dan transformasi yang tidak dipenuhi dengan pesan-pesan motivasi pengembangan diri yang hanya membuat kita termotivasi sejenak lalu menjadi sangat tertekan karena begitu terbebani mencoba memperbaiki diri dengan Teknik dan keterampilan baru. Kerinduan kita akan pandangan hidup yang efektif seringkali dipenuhi dengan semakin banyaknya aktivitas yang sayangnya menjadi penyebab dari banyak tekanan dan ketegangan yang terjadi budaya Barat.

 

Permenungan itulah yang membuat Ruth mengambil pilihan radikalnya dengan mengarahkan dirinya untuk mencari praktik-praktik rohani dan membangun irama kehidupan yang membuatnya terbuka dan tersedia bagi Allah. Ruth memilih cara hidup yang membuka diri bagi kehadiran Allah pada tempat di mana hasrat paling murni dan kerinduan paling dalam berada.

 

Ada tiga hal penting yang ditemukan Ruth dalam perjalanan pencariannya memenuhi kerinduan terdalam batinnya. Pertama, menjadi jujur dalam menyatakan hal-hal yang tidak efektif sehingga kita dapat menyusun cara hidup yang lebih cocok dengan hasrat yang kita miliki. Kedua, belajar untuk memperhatikan hasrat kita di hadapan Allah, membiarkan hasrat itu menjadi dorongan untuk perjalanan rohani kita. Ketiga, tetaplah bergumul selama itu diperlukan.  Ketiga hal ini akan membantu untuk menerima apa yang hati  kita rindukan.

 

Disiplin rohani adalah komponen dasar dari irama keintiman dengan Tuhan yang memelihara dan merawat jiwa, membuat kita terbuka dan tersedia bagi inisiatif Allah yang mengejutkan dalam hidup kita. Agar irama ini bisa tumbuh membawa kita pada apa yang paling memanggil kita di dalam, ada perangkat yang perlu kita latih dan alami terus-menerus. Mereka adalah Solitude (menyediakan ruang bagi Allah), Kitab Suci, Doa (memperdalam keintiman dengan Allah), menghormati tubuh, pemeriksaan diri (membawa seluruh hidup di hadapan Allah), dan Sabat (menjaga keseimbangan irama kerja dan istirahat).

Sebuah irama praktik rohani yang efektif bersifat sangat pribadi. Namun disiplin rohani membuat kita membutuhkan komunitas dan persahabatan. Komitemen kita pada komunitas dan persahabatan di dalamnya itu pun adalah sebuah disiplin yang sangat penting bagi kehidupan rohani.

“Berdua lebih baik dari pada seorang diri, ….Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya (Pkh 4:9-10)

 


Tiara Silalahi

Tiara adalah seorang perempuan yang lahir dan besar di Bengkulu. Sudah 3 tahun ini  berkarya di Jakarta sebagai pekerja kemanusiaan untuk isu anak. Perempuan yang sangat suka mengamati kesunyian dan perilaku manusia ini, merasa perjumpaan dengan MAGIS adalah menerima hadiah terindah dari Tuhan.

 

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *