He’s good at painting
Pada 08 Maret 2020, aku bersama dengan komunitas MAGIS Jakarta pergi berkunjung ke salah satu panti asuhan di daerah Pamulang. Bisa dibilang ini merupakan kegiatan sosial ku pertama berkunjung ke panti asuhan. Dalam benakku, yah hanya panti asuhan saja yang ditempati oleh mereka yang bisa dibilang terlantar. That’s it. Namun nyatanya, panti asuhan yang aku kunjungi pun adalah mereka yang kebanyakan memiliki sesuatu yang “spesial” dibanding kebanyakan orang pada umumnya. Kenapa aku bilangnya “spesial”? Mungkin secara fisik mereka terlihat sedikit “berbeda” dibanding kita (pada umumnya), namun di dalam dirinya aku melihat sesuatu yang spesial dan berbeda di dalam dirinya.
Ketika satu per satu dari mereka mulai berdatangan, mereka pun secara langsung menyapa kami semua dengan senyum yang bahagia dan memberikan aura positif kepada kami.
They have good smile.
Mereka yang “kurang”, tersingkir, terabaikan, tetapi merekalah yang menebarkan sukacita kepada kami semua; kebahagiaan, tertawa, sukacita, dan lain sebagainya yang aku pun tersenyum melihat mereka.
Mereka yang terlihat kurang (rapuh) dari luar, tetapi mereka memiliki kebahagiaan yang sungguh luar biasa di dalam dirinya. Sebaliknya kita, yang dari luar terlihat sempurna dan luar biasa, tetapi kebanyakan juga memiliki kekurangan (kerapuhan) di dalam diri kita sendiri.
Disitu aku mengerti mengapa Tuhan menciptakan pelangi yang berwarna-warni, agar dapat menghiasi dan mewarnai langit biru untuk menjadi semakin lebih indah. Begitu pula dengan kita manusia, kenapa Tuhan menciptakan kami semua yang berbeda-beda ini, karena untuk bisa melengkapi satu sama lain dan saling membantu akan setiap kerapuhan-kerapuhan yang kita miliki.
Seperti yang ada pada Mat 25:37-40 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Kita semua SPESIAL dan sama dimataNya. Tinggal bagaimana kita menggunakan sesuatu yang SPESIAL itu kepada sesama. Sudahkah kita menjadi “garam” dan “terang” bagi mereka yang membutuhkan? Apakah kita mau melakukannya seperti “mereka”; memberikan apa yang dimilikinya kepada orang-orang disekitarnya?
We’re SPECIAL
![](http://magis-indonesia.org/wp-content/uploads/2019/06/pp-rio.png)
Michael Satrio
Rio bekerja sebagai Banker yang menyukai hobi menonton film dan duduk santai di kedai kopi sambil menulis Sebuah Tulisan di blog pribadinya. Saat ini sedang senang membaca buku dan refleksi banyak orang yang menginspirasi. Pecinta pecel lele dan sayur asem. Tergabung dalam Circle Sendal Jepit dari Formasi Magis Jakarta 2018.