Lahir : Oxford, Inggris Raya
Wafat : 2 Maret 1606, di London, Inggris Raya
Beatifikasi : 15 Desember 1929 oleh Pius XI
Kanonisasi : 25 Oktober 1970 oleh Paus Paulus VI
“Pertukangan dari dulu dianggap pekerjaan kelas bawah. Akan tetapi bagi Bruder Owen, keterampilan sederhana warisan sang ayah ini menjadi senjata utama untuk memuliakan Tuhan dan menghidupi panggilannya sebagai Jesuit. Keterampilan itu juga yang akhirnya menyelamatkan banyak anggota Gereja yang pada masa itu hidup dalam penganiayaan. Bersama darah kemartirannya, Bruder Nicholas Owen menjadi saksi betapa setiap keterampilan dan keahlian yang kita miliki dapat dipakai oleh Tuhan sebagai sarana berkat-Nya. ”
Nicholas Owen lahir di Oxford, Inggris Raya. Tanggal kelahirannya tidak diketahui dengan pasti. Lahir sebagai anak ke-3 dari 4 bersaudara, kedua kakaknya menjadi imam. Ayahnya, Walter Owen, adalah seorang tukang kayu, dan mungkin Nicholas telah belajar di bawah bimbingan pribadi dari ayahnya itu.
Dalam masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, agama Katolik dilarang di seluruh Inggris. Sejak tahun 1585, para imam Katolik didakwa sebagai pengkhianat dan hukuman mati adalah sanksi bagi mereka yang tertangkap. Banyak imam ditangkap dan dibunuh, dan sisanya hidup dalam pengejaran. Owen sempat ditangkap beberapa waktu karena dukungannya kepada Pater Edmund Campion (yang pada akhirnya dihukum mati).
Bekerjasama dengan Pater Henry Garnet SJ, yang saat itu menjabat sebagai superior Jesuit di Inggris, Bruder Owen mulai “menggali” untuk Tuhan. Pertukangan dari dulu dianggap pekerjaan kelas bawah, namun bagi Bruder Owen, keterampilan sederhana warisan sang ayah menjadi senjata utama untuk memuliakan Tuhan dalam menghidupi panggilannya. Ratusan imam berhasil diselamatkannya berkat keterampilan dan kecerdasannya membuat tempat-tempat persembunyian.
Selama sekitar 18 tahun, Bruder Owen membangun banyak ruang rahasia di dalam gereja, rumah dan berbagai gedung untuk persembunyian para imam. Demi menjaga kerahasiaan, semua ruang persembunyian dibangun sendiri oleh Bruder Owen di malam hari dengan menggali tanah atau menembus tembok batu. Selama pembuatan tempat-tempat rahasia itu, ia kena penyakit hernia karena pekerjaannya yang berat mengangkat batu serta bongkahan-bongkahan yang besar dan berat. Sekali pernah kudanya menyepak ke belakang dan merubuhinya, sehingga kakinya patah dan semenjak itu ia tetap pincang.
Setelah kegagalan pemberontakan terhadap raja James I yang dilakukan para bangsawan Katolik, para imam semakin diburu oleh pemerintah Inggris. Owen akhirnya ditangkap bersama tiga orang Jesuit lain yang sedang bersembunyi. Di dalam penjara Inggris, ia disiksa supaya mau membocorkan rahasia persembunyian para imam.
Kepala algojo dengan kejam menggantung dia pada kedua pergelangan tangannya selama 5-7 jam sehari untuk beberapa hari terus menerus. Owen tetap diam tidak mengaku. Hal ini membuat penyiksa-penyiksa itu semakin bertambah marah. Untuk menambah siksaan itu, mereka memberikan beban pada kedua kakinya. Meskipun siksaan yang dilakukan padanya sungguh-sungguh tidak kenal ampun, ia hanya mengucapkan nama suci Yesus dan Maria, dan segala informasi yang dibutuhkan oleh para penyiksa tetap disimpan dalam hatinya.
Dini hari tanggal 2 Maret 1606, Bruder Owen akhirnya meninggal karena siksaan yang terlampau berat. Saudara-saudaranya dalam Serikat merayakan pestanya setiap 1 Desember, yaitu hari mereka merayakan juga dua puluh lima martir Jesuit lain yang meninggal di Inggris dan Wales. (DP)
***
Sumber :
Tylenda, Joseph N. Para Kudus dan Martir Serikat Yesus. Kanisius: Yogyakarta, 1993.
http://www.stedwardskettering.org.uk/st-nicholas-owen/biography-nicholas-owen/
https://www.ncronline.org/blogs/ncr-today/mar-22-st-nicholas-owen-sj-martyr
https://en.wikipedia.org/wiki/Nicholas_Owen_(Jesuit)