Fransiskus Xaverius Sang Pelindung Karya Misi

Lahir                      : 7 April 1506 di Puri Javier, Navarra, Spanyol

Wafat                    : 2 Desember 1552 di pulau Sanchian, China

Beatifikasi           : 25 Oktober 1619 oleh Paus Paulus V

Kanonisasi       :  12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV

Pesta                     : 3 Desember

Ia dianugerahi bakat dan kemampuan yang tinggi, tetapi dari situ pula lahir ambisi, arogansi, serta cita-cita tinggi untuk meraih kejayaan baik bagi diri sendiri maupun bagi keluarganya.

“Apa gunanya seseorang memperoleh semua itu tetapi kehilangan nyawanya?”

Inilah pertanyaan Ignatius semasa studi di Paris yang sungguh menyentak Xaverius. Oleh pertanyaan itu, sedikit demi sedikit ia mengalami proses perubahan di dalam batin jiwanya.

Sumber :

Saint Francis Xavier : Guide to the 21st Century Missionary – Francis Mathy, SJ

Loyola Press

L.A. Sardi SJ. Jesuit Magis: Pengalaman Formasi 6 Jesuit Awal. Serikat Yesus Provinsi Indonesia. 2005.

Kehidupan Awal

Disebut-sebut sebagai Misionaris Agung setelah rasul Paulus karena banyaknya umat yang dibaptis dan negara yang didatanginya, Fransiskus Xaverius (Francis Xavier) lahir di Navarra, Spanyol pada tanggal 7 April 1506. Orangtuanya adalah bangsawan Basque dan Fransiskus adalah anak bungsu dari 5 bersaudara. Orangtua  nya mendidik dia melalui contoh kehidupan sehari-hari yang membawa dia menjadi orang Kristen yang taat.

Saat umur 19 tahun, dia masuk Universitas Paris. Di sanalah dia berjumpa dengan Ignatius Loyola dan satu kamar dengan Petrus Faber.

Kelompok Sahabat Pertama

Persahabatannya dengan Ignatius Loyola berpengaruh besar pada hidupnya. Latihan Rohani yang dibawa Ignatius dan pengaruh teman-temannya membawanya pada keputusan untuk membaktikan diri kepada Allah bersama mereka alih-alih pulang setelah lulus dari Universitas.

Bersama 6 orang lainnya termasuk Ignatius Loyola dan Petrus Faber, Fransiskus Xaverius mengikrarkan kaul pada tahun 1534 di Kapel Montmartre dan ditahbiskan menjadi imam 3 tahun kemudian. Serikat Yesus pun lahir dan Xaverius  termasuk salah satu anggota pertamanya.

Misi ke Timur

Pada tahun 1542 Fransiskus Xaverius sampai di Goa, India, atas permintaan raja Juan III dari Portugal. Hasratnya yang begitu mendalam untuk mengabdi Tuhan dengan lebih (MAGIS) ia tunjukkan dalam cara merasulnya yang berbeda dari misionaris-misionaris lain pada zaman itu. Xaverius tidak hanya datang untuk sekedar membaptis, tetapi doa-doa Katolik ia terjemahkan dalam bahasa setempat. Ia juga mempelajari budaya setempat agar kabar gembira Injil bisa dengan lebih mudah diwartakan dan dipahami. Dengan pendekatan yang sederhana itu, beserta sikapnya yang ramah, ajaran Katolik bisa diterima oleh warga setempat.

Karena kehendak yang kuat agar semakin banyak jiwa-jiwa dibawa kepada Kristus, Fransiskus Xaverius melanjutkan perjalanan ke Malaka, Kepulauan Maluku, Morotai dan Jepang. Banyak orang mau menerima ajarannya dan bersedia dibaptis.

Perjalanan Terakhir

Salah satu cita-cita besarnya adalah mewartakan Injil di daratan China. Cita-cita mulianya ini tidak terwujud hingga akhir hidupnya. Ia hanya sampai di Pulau Sanchian, di lingkar luar perbatasan Negeri China.) Fransiskus Xaverius akhirnya meninggal di pulau tersebut setelah sekitar 2 minggu sakit. Sempat dikuburkan di Malaka, akhirnya tubuhnya disemayamkan di Goa, India. Surat-suratnya tentang misi di Timur menjadi mashyur di Eropa dan menginspirasi banyak misionaris untuk berkarya di wilayah Timur. Xaverius membuka pintu bagi pekerja-pekerja di ladang anggur Tuhan.

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *