Pagi ini hujan, membuat sedikit tak bersemangat untuk datang pertemuan bulanan. Tapi tetap ingin pergi karena merasa pertemuan kali ini akan bisa belajar banyak, dari temanya yang berjudul “Sejarah Hidup”. Apalagi saya rela mengundur kepulangan ke Medan demi menyempatkan diri bertemu dengan teman-teman Magis dan belajar bersama Magis. Saya berangkat dengan grab bike yang driver nya tidak tahu lokasi tepatnya SD Santa Ursula, tempat perbul kali ini. Saya tahu bahwa lokasinya berada di sekitaran Gereja Katedral. Akhirnya saya diturunkan di Gereja Katedral. Saya berjalan ke lokasi dengan mengandalkan Gmaps dengan sedikit berlari agar tidak terlambat misa. Akhirnya saya sampai tepat waktu. Saya melihat Ci Vera sedang membawa satu galon Aqua dan menyapanya. Awalnya hendak menawarkan bantuan, tapi saya melihat Ci Vera masih dapat membawanya sendiri, sehingga tidak menawarkan bantuan. Kita bersama naik ke lantai dua tempat misa perbul. Sampai lantai dua di depan pintu ruangan disambut oleh beberapa teman magis yang membagikan nametag. Dan spontan salah satu teman magis menyapa Ci Vera dan menawarkan bantuan. Saya benar-benar baru menyadari ternyata Ci Vera membawa 2 buah galon, hp dan botol minum. Saya sedikit kecewa dengan diri saya karena terkesan tidak peka dan tidak responsif menawarkan bantuan. Hati ingin meminta maaf namun tak dapat. Oke, saya masuk ruangan berusaha seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Di dalam sudah ada teman-teman magis bersama romo Yu yang memimpin misa. Di awal kami belajar beberapa lagu romo Yu yang menurut saya liriknya cukup bagus dan mengena untuk kehidupan sehari-hari. Selesai misa, kami diberikan kesempatan untuk sharing dalam circle kecil tentang perkembangan ladoda, examen dan jurnaling. Hmm.. sejujurnya saya sedikit malas untuk kegiatan ini karena malu tidak dapat menerapkan dengan baik 3 hal yang orang-orang bisa sukses dan baik melakukannya. Saat sharing saya menjelaskan saya masih belum bisa melaksanakannya dengan baik karena kondisi yang cukup sibuk sehingga ketika pulang dan kecapekan saya cenderung ketiduran dan tidak sempat melakukan examen dan jurnaling. Saya malu. Salah satu teman magis memberikan saran bahwa lebih baik untuk menyicil jurnaling disaat waktu-waktu kosong siang atau sore hari dan tidak perlu menunggu hingga malam (berdasarkan pengalaman teman saya itu sendiri). Hmm saya pikir ide yang baik untuk bisa diaplikasikan. Saya berterima kasih dan berharap bisa lebih baik ke depannya. Selesai circle kecil kami diberikan materi tentang bagaimana mengenali diri sendiri yaitu dengan mengingat sejarah hidup. Kemudian selesai materi kami diminta untuk menuliskan litani syukur sepanjang hidup yang telah dijalani. Sangat banyak hal yang bisa disyukuri dan saya sering tidak menyadarinya. Saat menuliskan bagian-bagian tentang ayah, mata saya berkaca-kaca dan rasanya sangat banyak hal indah bersamanya yang bisa saya syukuri. Dilanjutkan dengan makan siang bersama teman-teman magis. Selesai makan siang kami circle kami, CEO merayakan ulang tahun kak Novi dan memberikan hadiah serta notes harapan untuk kak Novi.
Lalu kami masuk ke dalam circle CEO dan sharing tentang dua hal, masa-masa terbaik dan terburuk selama hidup serta melihat peran Tuhan di dalamnya. Saya menceritakan semuanya dengan jujur dan sedih :”). Sejujurnya saya tidak ingin menceritakan masa terburuk saya, karena hanya akan membuat saya sedih dan kecewa. Tapi seperti teman-teman yang lain, saya ingin berbagi. Lewat sharing ini, saya mendapat pelajaran penting dan merasa wahh sekali kisah-kisah hidup teman-teman circle. Setelah sharing circle CEO dilanjutkan dengan circle besar. Lalu beres-beres dan pulang. Karena hujan, saya dan salah satu teman pulang dengan grabcar. Dan saya selalu tidak sabar menunggu pertemuan bulanan lagi .
Uji Tesli Haralini Simbolon-CEO