Latihan Doa Spiritualitas ”Kemurahan Hati”

Rahmat yang Kukehendaki dan Kuinginkan

Aku mohon diberi kemurahan hati dan kepercayaan agar Allah dapat memakai diriku dan semua milikku sesuai dengan kehendakNya yang Mahakudus.

Bacaan Kitab Suci

  1. Mzm. 23 (Kebajikan dan Kemurahan Belaka Akan Mengikuti Aku, Seumur Hidupku)

  2. 2Sam. 7:1-29 (Daud dan Kemurahan Hati Tuhan)

  3. Kis. 3:1-10 (Emas dan Perak Tidak Ada Padaku, tetapi Apa yang Kupunyai, Kuberikan Kepadamu”)

  4. Mrk. 6:34-44 (Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang)

Latihan Rohani

  • Heningkanlah dirimu di hadapanNya. Pandanglah betapa Ia menatapmu dengan penuh kasih. Setelah siap, mohonlah berulang kali Rahmat yang Kukehendaki dan Kuinginkan di atas.

  • Dalam suasana doa bacalah Latar Belakang dan Makna Dasar “kemurahan hati”.

Pokok mana yang menarik hatimu?

Pokok mana yang penting dan inspiratif?

Renungkanlah dalam doa!

  • Di bawah ini dicantumkan kutipan dari Konstitusi Serikat Yesus No. 282 tentang kemurahan hati dan buah-buahnya. Baca dan renungkanlah!

Niscaya amat membantu bila dengan penuh rasa bakti para novis menunaikan tugas-tugas, di mana lebih dilatih semangat rendah hati dan cinta kasih. Dan pada umumnya dapat dikatakan bahwa semakin erat seseorang mengikat diri kepada Allah dan semakin ia menyatakan diri berbesar hati di hadapan Tuhan yang Mahaagung, semakin ia akan mengalami bahwa Tuhan lebih berbesar hati terhadap dirinya dan semakin ia kan mampu menerima rahmat dan anugerah rohani yang berlimpah-limpah dari hari ke hari.

Berikut adalah kutipan lain tentang “kemurahan hati” Ignasian.

  • Bagi yang akan menjalani Latihan Rohani sangat berguna bila dia masuk dengan jiwa besar dan hati rela berkorban untuk Pencipta dan Tuhannya, serta mempersembahkan kepada-Nya seluruh kehendak dan kemerdekaannya, agar Keagungan Ilahi mau mempergunakan pribadi dan segala miliknya menurut kehendak-Nya yang Mahakudus (LR 5).

  • Bermurah hatilah kepada anak yatim piatu dan mereka yang membutuhkan. Orang yang telah dibebaskan Tuhan tentu tak akan pelit (Kutipan dari One Hundred Prayerful Thoughts from St. Ignasius of Loyola, ed. Joseph Tylenda, no.12).

  • Dalam berelasi dengan mereka yang mempunyai kedudukan dan kuasa – jika engkau ingin menaklukkan hati mereka demi lebih besarnya kemuliaan Allah – pertama perhatikanlah sifat mereka dan sesuaikanlah dirimu dengannya…Dalam pelayananmu bermurah hatilah dengan waktumu. Artinya, jika bisa, lakukanlah sekarang apa yang kaujanjikan akan kaulakukang esok (Surat Ignasius kepada Broet dan Salmeron, September, 1541).

  • Modal utama dan terbesar adalah tidak memercayai dirimu, dan milikilah kepercayaan yang besar kepada Allah. Tambahkanlah niat kuat, yang dibakar dan dipelihara dengan ketaatan dan kasih, untuk mencapai tujuan hidup kita. Niat kuat itu membuat tujuan hidupmu jelas dalam benakmu, dan juga membuatmu melakukan kehendak Allah dalam pengorbanan dan doamu, dan memampukan kamu menggunakan sarana lain yang cocok dengan bijak (Surat Ignasius kepada Para Imam yang Berangkat ke Jerman, September, 1549).

  • Salah satu nama yang diberikan Ignasius kepada Tuhan adalah Kebaikan Tak Terhingga (LR 52)

Doakanlah Mzm. 23!

Di sana pemazmur menyatakan bahwa Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku” (ay. 6).

Sebagaimana Ignasius dan pemazmur, bagaimanakah selama ini Tuhan telah menjadi Kebaikan Tak Terbatas dalam hidupmu? Dalam arti apakah kebaikan Tuhan menjadi tak terbatas dalam hidupmu?

Cermatilah hal tersebut dengan tenang dalam doa ini!

  • Kemurahan hati yang tulus menumbuhkan inspirasi. Begitulah yang terjadi pada Ignasius. Setelah membaca kisah para kudus, khususnya Dominikus dan Fransiskus Asisi, ia tergerak untuk menjadi murah hati.

Siapakah teladan kemurahan hatimu?

Mengapa mereka?

  • Batu uji istimewa kemurahan hati adalah ketika kita memberi dari kekurangan dan bukan dari kelebihan.

Saat manakah dalam hidupmu engkau memberi bukan dari kelebihan tapi dari kekuranganmu?

Apa tepatnya yang kauberikan atau kaubagikan itu?

Kepada siapakah engkau memberikannya?

Apa tepatnya yang menggerakkanmu untuk berbagi dengan murah hati?

Kembalilah pada pengalaman ini dan cecaplah dalam doa!

  • Sekarang ini di perkampungan kumuh Kibera, Nairobi, Kenya, para Yesuit dari Provinsi Chicago mendirikan sebuah SMA. Keunikan sekolah ini, semua muridnya korban HIV/AIDS. Syarat menjadi murid: salah satu atau kedua orang tua calon meninggal karena HIV/AIDS dan juga orang tua calon mengidap penyakit ini. Sekolah ini dinamai ”St. Aloysius Gonzaga Secondary School for AIDS Orphans (SMA St. Aloysius Gonzaga bagi Anak Korban AIDS).

Bagi Yesuit Provinsi Chicago di Nairobi, kerasulan siswa korban AIDS ini merupakan ”kebutuhan yang lebih besar”. Karena itu kerasulan tersebut menjadi tanggapan yang ”lebih” murah hati terhadap panggilan Tuhan pada saat itu.

Refleksikanlah karya yang dilakukan para Yesuit itu dan pelaksanaan ’kemurahan hati” mereka!

Bagaimanakah kisah para Yesuit di sekolah tersebut membantumu untuk lebih memahami dan menghargai citra ideal hati Ignasian ini?

Cermatilah kembali hidupmu, siapakah yang paling bermurah hati kepadamu? Mengapa mereka?

  • Kontemplasikanlah Yesus memberi yang makan kepada lima ribu orang (Mrk. 6:34-44).

Bayangkanlah tempat terasing itu dan masukilah peristiwa Injil dalam doa, cermatilah tempat, orang banyak, dan para murid di sana!

Apakah yang kaulihat? Dengar? Baui? Sentuh? Rasakan?

Ambillah waktu untuk masuk dalam detail kisah mukjizat ini! Dengan tenang, di akhir, fokuskan perhatianmu padaNya dan tataplah wajah-Nya dengan penuh kasih!

  • Dalam Mrk. 6:34-44, Tuhan tergerak hatinya oleh belas kasih melihat orang banyak, karena mereka seperti domba tanpa gembala. Belas kasih ini menggerakkan Tuhan untuk bermurah hati memberi makan lima ribu orang.

Pengalaman apa yang akhir-akhir ini menimbulkan belas kasihmu dan menggerakkanmu untuk makin murah hati?

Siapa yang menjadi penerima kemurahan hatimu ini?

Apa yang telah kaubuat dan ingin kaubuat untuk mereka?

Ambillah waktu untuk berdoa dan memperjelasnya!

  • Doa berikut adalah doa kemurahan hati yang berasal dari Ignasius. Doakanlah dan renungkanlah dengan sepenuh hati!

Sang Sabda yang tercinta,

ajarlah aku berhati luhur

sebagaimana pantas bagiku.

Ajarlah aku memberi tanpa pamrih,

berjuang tanpa mengeluh kesakitan,

dan bekerja tanpa mengharap upah.

Ajarlah aku menyerahkan diri sepenuhnya

kepada kehendak Allah,

sebab satu-satunya yang kuharapkan ialah

hasrat yang tulus

untuk selalu melaksanakan kehendakNya

di dalam segala-galanya. Amin.

  • Ambillah waktu untuk bercakap-cakap dengan Tuhan tentang pokok-pokok di atas! Akhirilah dengan bersyukur dan tinggallah dalam kasihNya!

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *